REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA (22/08/2016) | PT Asuransi Jiwa Syariah Amanah Giri Artha (Amanah Githa) masih berfokus pada asuransi kumpulan dibanding individu. Asuransi individu akan berjalan seiring rampungnya perisiapan keagenan. Direktur Utama Amanah Githa, Salim Al-Bakry mengatakan, pasar produk Amanah Githa memang masih di asuransi kumpulan terutama captive market Perum Perhutani, ESQ, taman wisata kelolaan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, korporasi, dan bancassurance. Asuransi individu akan berkembang seiring pengembangan keagenan yang direncanakan bisa aktif pada 2017.Dari 181 titik taman wisata kelolaan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, baru tujuh yang bekerja sama dengan Amanah Githa. Kalau semua taman wisata sudah bekerja sama dengan Amanah Githa, dana kotribusi bisa makin besar karena beberapa di antaranya adalah destinasi wisata besar seperti Tangkuban Parahu.

”Semoga pada 2017 kami bisa bekerja sama dengan semua taman wisata di bawah Direktorat Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem,” ungkap Salim usai silaturahim Asuransi Amanah Githa dengan para jurnalis di Kantor Amanah Githa belum lama ini.

Amanah Githa, lanjut Salim, juga diberi kepercayaan Kwarnas Pramuka untuk menjadi pengelola asuransi 21 ribu peserta Jambore Nasional pada 14-21 Agustus . ”Ini jadi dorongan bagi kami agar asuransi syariah juga mampu menjawab apa yang dibutuhkan berbagai lapisan,” kata Salim di Kantor Amanah Githa baru-baru ini.

Secara year on year, per Juli 2016, dana kontribusi yang dikelola Amanah Githa mencapai Rp 5,19 miliar, tumbuh 58 persen. RBC Amanah Githa per Juli 2016 sebesar 162 persen dari 112 persen dengan akumulasi dana tabarru mencapai Rp 3,53 miliar tumbuh 95 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara klaim turun 31 persen menjadi Rp 966 juta.

Per Juni 2016, investasi Amanah Githa sudah mulai masuk ke saham dan pertumbuhannya juga bagus. Per Juli 2016, hasil investasi Amanah Githa mencapai Rp 3,72 miliar tumbuh 87 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya. Kebijakan pengampunan pajak membantu naiknya IHSG dan meningkatkan hasil investasi Amanah Githa. Ini terlihat dari surplus dana tabaru yang tumbuh 136 persen per Juli 2016 dibanding Juli 2015 menjadi Rp 1,29 miliar.

Sementara bisnis bancassurance, Amanah Githa juga masih melihat perkembangan ke depan. Dengan pengembangan teknologi informasi yang lebih mumpuni, pada September tahun ini rencananya aplikasi TI Amanah Githa akan diadopsi untuk produk bancassurance. Amanah Githa bekerja sama dengan BTN Syariah, Bank Syariah Bukopin, Bank Panin Syariah, BSM, Bank Bukopin, Bank Victoria Syariah, Bank BJB Syariah.

Tanggal : 22 Agustus 2016
Sumber : Republika.co.id