PIKIRAN-RAKYAT.COM, SUBANG (3/7/2016) | CURUG Cileat punya julukan lain yaitu Curug ATSTRONAUT. Curug ini terletak di Kabupaten Subang, Kecamatan Cisalak, Desa Cibogo. Curug ATSTRONAUT merupakan salah satu dari sekian banyak destinasi wisata yang dikelola Perum Perhutani di Kabupaten Subang.Penamaan Astronaut mencermimkan fenomena jatuhan air terjun. Astronaut merupakan kependekan dari Air Terjun SejutaTetesan Rinai dan Oksigen Natural Untuk Terapi.

Curug Astronaut yang berada di kawasan hutan Perum Perhutani, RPH Bukanagara, BKPH Cisalak KPH Bandung Utara. Tiket masuk ke curug yang pengelolaanya dilakukan bersama warga desa hutan tersebut adalah Rp 7.000/orang.

Curug Astronaut mempunyai ketinggian sekira 100 meter dan berada di kawasan Gunung Canggak. Tumpahan airnya mencetak satu kubangan atau kolam yang cukup besar sehingga pengunjung bias bermain air dan beredam di dalamnya. Curug Astronaut terdiri atas dua air terjun yang berdampingan menempel di atas tebing batu. Curug yang satu, debit airnya tidak begitu besar sedangkan curug yang satunya lagi jatuhan airnya deras dan besar.

Dalam perjalanan menuju Curug Astronaut, ada tiga curug yang bakal ditemui. Ketiganya adalah Curug Citorok yang punya tinggi sekitar 70 meter, Curug Cimuncang 1 dengan ketinggian kira-kira 80 meter, serta Curug Cimuncang 2 dengan ketinggian sekira 90 meter.

Curug Astronaut berjarak sekitar 37 km dari Kota Subang ke arah Selatan dengan waktu tempuh sekitar 1 jam. Sementara dari Kota Bandung, tempat ini berjarak sekitar 62 km ke arah Utara.

Dari Kota Subang, arahkan kendaraan menuju jalan Cagak. Selanjutnya dari jalan Cagak ambil lintasan ke Tanjung Siang, Rancakalong. Sesampainya di Desa Gardu Sayang, terdapat belokan yang ditandai plang kecil tanda menuju Curug Astronaut. Dari belokan tersebut, teruskan pearjalanan menuju ke Kantor Kelurahan Desa Mayang. Jarak dari Gardu Sayang ke Desa Mayang sekitar 5 km.

Dari Desa Mayang, perjalanan dilanjutkan ke Desa terakhir yaitu Desa Cibago dengan jarak sekitar 2 km. Di desa inilah tempat pemberhentian terakhir bagi yang membawa kendaraan bermotor.

Karena kondisi jalan yang tidak memungkinkan untuk dilewati kendaraan bermotor, perjalanan harus dilanjutkan dengan berjalan kaki.

Jika ingin menggunakan kendaraan umum dari terminal kota Subang, bisa memakai menumpang minibus dengan trayek Subang-Tanjung Siang kemudian turun di Gardu Sayang untuk selanjutnya naik ojek ke Desa Cibago.

Panorama yang masih begitu asri dengan pemandangan sawah dan hutan alam, serta trek yang lumayan panjang menjadi nilai lebih untuk para pecinta kegiatan di alam bebas. Selain menyuguhkan hal tadi, banyak titik perhentian yang menyodorkan panorama epik.

Paduan tebing dan air terjun yang menawan menjadi pemandangan yang akan menyapa begitu tiba di Curug Astronaut. Perjalanan menantang saat menuju Curug Astronaut akan terbayar oleh hembusan anginnya yang bersatu dengan percikan air. Jika cuaca sedang bagus, sekilas percikan air tersebut tampak berkilauan. Tak hanya itu sensasi lain bias dirasakan saat pengunjung menghirup oksigen yang bersih dan menyegarkan serasa tengah menjalani terapi oksigen.***

Tanggal : 3 Juli 2016
Sumber : pikiran-rakyat.com