Tropis – Perum Perhutani memiliki lebih dari 122 lokasi pariwisata alam yang tersebar di pulau Jawa, berupa rekreasi hutan, pantai, air terjun, telaga, kawah maupun gua yang telah dikembangkan sejalan dengan program pemerintah dalam memajukan sektor wisata.
Masalahnya bagaimana menjadikan potensi itu menjadi wisata alam yang menarik, tidak hanya menjual keindahan alamnya saja, tapi juga dilengkapi dengan sarana dan prasarana bertaraf internasional, seperti fasilitas hotel, transportasi maupun keramahtamahan lingkungannya, sehingga mampu menggaet turis asing. ‘Dengan demikian Perhutani bisa menyumbang devisa lebih banyak sekaligus menghidupi masyarakat di sekitar objek wisata.” tutur Mustoha Iskandar sarjana Kehutanan jebolan Universitas Gajah Mada.
Mustoha Iskandar, Dirut Perum Perhutani berkinerja unggul dan mampu meningkatkan profit di sektor kehutanan. Salah satu fokus programnya adalah menempatkan Perum Perhutani sebagai competitive leader di ekspor produk kehutanan, ia juga mencari terobosan usaha-usaha produktif lainnya yang tidak berbasis perkayuan, tetapi juga di sektor non kayu. “Ke depan pendapatan dari sektor non kayu diharapkan lebih besar dari kayu. Saat ini saja posisi kayu dan non kayu 48% dan 52%”.

Usaha di sektor non kayu, antara lain air. madu, dan objek wisata yang selama ini sudah berjalan dan akan terus dikembangkan. “Ini kan tidak perlu mengeksploitasi hutan terlalu besar, tetapi menguntungkan dan berkesinambungan. Misalnya, wisata untuk turis yang memang tidak akan pernah padam. Masalahnya bagaimana mengembangkannya sebaik dan senyaman mungkin sehingga turis yang datang tidak hanya dari dalam negeri (lokal) tapi juga dari mancanegara,” tuturnya lagi. (ADV)
Sumber : Tropis, hal. 36 & 37
Tanggal : 4 Agustus 2015