BANDUNG, PERHUTANI (08/10/2020) | Dalam rangka riset kebijakan pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif, sejumlah petugas peneliti dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparkraft RI) datang mengunjungi kawasan wisata Kawah Putih, Minggu (4/10).

Hadir dalam acara tersebut, Cluster Manager Ciwidey Trisna Mulyana, Muhammad Ari Kurniawan selaku Duty Manager Kawah Putih, Peneliti Pertama Direktorat Kajian Strategis Kemenparkraft RI Addin Maulana, Iman Nur Hakim, Agita Arrasyi Asthu dan Staf Direktorat Kajian Strategis Maria Ulfa.

General Manager Kesatuan Bisnis Mandiri (KBM) Ecotourism Perhutani Divisi Regional Jawa Barat dan Banten (Divre Janten), Agus Mashudi mengatakan ada beberapa informasi yang digali mengenai pengelolaan wisata Kawah Putih terutama pada masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) ini. Mulai dari manajemen pengelolaan wisata, manajemen pengelolaan SDM, sarana dan prasarana, akses pelayanan umum, sistem keamanan dan lain sebagainya.

“Dalam menerapkan protokol kesehatan Covid-19 tentunya kami mengikuti arahan dari pemerintah. Misalnya pembatasan kuota pengunjung, penyediaan sarana mencuci tangan di berbagai titik, himbauan melalui pengeras suara, membuat marka simbol jaga jarak dan banyak lagi,” terangnya.

Menurut Cluster Manager Ciwidey Trisna Mulyana menyebutkan, para petugas di lapangan pun sudah dibekali pengetahuan mengenai protokol kesehatan Covid-19. Sebelum melaksanakan tugas para petugas ini dicek dulu kondisi tubuhnya mulai dari pengecekan suhu tubuh dan pemakaian alat pelindung diri. Tujuannya agar para pengunjung merasa aman dan nyaman.

“Meskipun masih didominasi pembayaran secara tunai, tapi kami juga sudah menerapkan pembayaran secara non tunai, seperti menggunakan e-money dan lainnya,” ungkapnya.

Trisna menyatakan potensi wisata di Jawa Barat ini sangat luar biasa. Namun sayangnya akses jalannya belum mudah dijangkau oleh masyarakat. Oleh sebab itu, ia berharap pemerintah memperhatikan serta membantu akses jalan agar lebih mudah diakses oleh masyarakat.

Sementara itu, Peneliti Pertama Direktorat Kajian Strategis Kemenparkraft RI, Addin Maulana menerangkan kedatangannya bersama tim ini adalah untuk melaksanakan survey kajian mapping dan assessment kesiapan penerapan adaptasi kebiasaan baru pada destinasi wisata di Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Bandung Jawa Barat. (Kom-PHT/Divre/RS)

Editor : Ywn
Copyright©2020