SEMARANG—Produksi getah kayu di Jawa Tengah per Juli baru mencapai 23,6 ton di bawah normal progress schedule 26 ton akibat gangguan hujan ekstrem yang terjadi di daerah hutan produksi.

Kepala Seksi Produksi Non Kayu Perum Perhutani Divisi Regional Jateng Luckyarto mengatakan produksi getah dalam setahun menjangkau 52.000 ton getah pinus dan 217 ton getah kopal atau damar.
“Totalnya 52.217 ton, sampai Juli getah pinus baru 23.427 ton dan kopal 129 ton. Masih di bawah NPS [normal progress schedule] karena kendala hujan ekstrem dibanding tahun lalu,” ungkapnya kepada Bisnis, Sabtu (9/8). 
Perhutani regional memperkirakan produksi getah mampu dipacu melalui efisiensi proses penyadapan getah menggunakan alat khusus.
Langkah itu diambil untuk mengantisipasi perubahan cuaca ekstrem seperti curah hujan tinggi dan mengakibatkan proses manual penyadapan terhenti.
Lucky mengatakan upaya lain sedang disusun melalui penyiapan asuransi menggandeng swasta untuk menjamin pekerja Perhutani khususnya untuk menyadap getah yang bekerja saat cuaca kurang normal.
“Untuk mempercepat penyadapan Perhutani menyiapkan alat khusus, juga upaya menjamin keselamatan tenaga kerja melalui asuransi dan menyiapkan insentif khusus untuk target tertentu.” (Pamuji Tri Nastiti)

Sumber  :  Bisnis Indonesia, Hal 22

Tanggal  :  11  Agustus 2914