JAKARTA, PERHUTANI (11/11/2021) | Perum Perhutani lakukan rebranding wisata alam melalui peningkatan kualitas produk dan pelayanan, sesuai dengan program strategis Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN)  untuk mendorong brand image wisata yang dikelola Perhutani.

Direktur Utama Perum Perhutani Wahyu Kuncoro mengungkapkan hal tersebut dilakukan untuk menangkap peluang pasca pandemi Covid-19, karena diperkirakan akan terjadi ledakan pengunjung (rebound) ekowisata sehingga perlu dimanfaatkan secara optimal.

Wahyu menerangkan dalam rebranding wisata alam Perhutani terdapat 5 kegiatan utama action plan, yaitu :

  1. Penerapan Standar Pariwisata untuk meningkatkan kualitas produk, pengelolaan dan pelayanan yaitu : Cleanliness Health Safety & Environment Sustainability (CHSE – Indonesia Care) Kemenparekraf, SNI Pengelolaan Pariwisata Alam 8013:2014;
  2. Digitalisasi melalui pengembangan Virtual Reality, payment gateway, dan integrasi Union E-ticketing Perhutani untuk memudahkan pemantauan kinerja secara real time melalui sistem dashboarding;
  3. Penambahan/Perbaikan fasilitas untuk meningkatkan daya tarik wisata, kualitas aksesibilitas, dan daya saing;
  4. Pengembangan Produk diversifikasi dan wisata minat khusus untuk meningkatkan customer experience, customer spending, dan revenue generator;
  5. Product Identity Branding, mempromosikan brand wisata Perhutani melalui penempatan Logo and Brand Message pada berbagai media.

Untuk menanamkan pesan kepada para pelaku wisata Perhutani terkait rebranding wisata alam tersebut, Perum Perhutani menggelar acara bertajuk ‘BoD messages to frontliners’ yang disampaikan langsung oleh Board of Directors (BoD) kepada para pengelola hingga jajaran terdepan, dengan harapan dapat bersama-sama menyukseskan program ini.

Kegiatan dilaksanakan dengan safari bermotor/ touring pada 11-13 November 2021, dimulai dari acara pembukaan/ pelepasan di wisata Gunung Puntang Jawa Barat, menyusuri lintas Selatan Pulau Jawa menuju Pantai Menganti di Jawa Tengah dan berakhir di wisata Mojosemi Jawa Timur, dengan mematuhi protokol kesehatan Covid-19 serta prosedur keamanan touring. Safari bermotor diikuti oleh BoD Perum Perhutani, Kepala Divisi Perhutani Kantor Pusat, segenap Kepala Divisi Regional, segenap Administratur, dan peserta undangan lainnya, dengan total ± 200 peserta.

Acara pembukaan dihadiri oleh Direktur Komersial Perhutani Ahmad Ibrahim, Direktur Keuangan & Manajemen Risiko Perhutani Kemal Sudiro beserta jajaran.

Ahmad Ibrahim menyampaikan pandemi Covid-19 telah mengubah lanskap industri pariwisata serta perilaku konsumen atau wisatawan yang telah menyesuaikan diri dengan kondisi new normal, katanya.

“Maka, para pelaku di industri pariwisata harus bisa segera beradaptasi dengan ‘era disrupsi’ yaitu era dimana terjadinya perubahan besar-besaran yang disebabkan oleh adanya inovasi yang mengubah sistem dan tatanan bisnis ke taraf yang lebih baru agar bisa bertahan dan bangkit.” Ungkap Ibrahim.

Rebranding wisata alam Perhutani dilaksanakan secara bertahap. Untuk tahun 2021 terdapat 2 (dua) lokasi wisata yaitu Wana Wisata (WW) Gunung Puntang dan WW Ranca Upas yang melaksanakan 5 action plan secara lengkap.

Lokasi wisata lain yang sudah mulai berproses melaksanakan rebranding wisata alam di Jawa Barat adalah Kawah Putih, Patuha Resort, Cikole Jayagiri, Curug Cilember, Curug Panjang, Galunggung, Karaha Bodas, serta di Jawa Timur Tanjung Papuma, Padusan, Kakek Bodo, Dlundung, Putuk Truno, Foresta Resort Tretes, Coban Rais, dan Coban Talun.

Ditargetkan pada tahun 2024 Sejumlah 100 lokasi wisata Perhutani dapat memenuhi Implementasi 5 action plan rebranding tersebut secara lengkap. (Kom-PHT/PR/2021-XI-27)

Untuk informasi selanjutnya dapat menghubungi:

Asep Dedi Mulyadi – Sekretaris Perusahaan

Telp. (021) 7805730

Fax. (021) 7805731

Informasi tambahan Perum Perhutani di www.perhutani.co.id