CIANJUR, PERHUTANI (25 /4/2017) | Regu pemantau lingkungan Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Cianjur menemukan satwa Kukang  Jawa dan Macan Tutul (Panthera pardus) di kawasan hutan petak 45a Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Cibinong, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Tanggeung, KPH Cianjur, Senin (20/3) beberapa waktu lalu.

Kukang Jawa termasuk jenis satwa yang dilindungi dan terdaftar dalam 25 primata terlangka di dunia (top 25 most endangered primates).  Bagi masyarakat setempat satwa kukang jawa ini diyakini sebagai satwa yang memiliki daya mistis  sehingga banyak diburu dan nilai ekonominya tinggi.

Sedangkan satwa macan Tutul  (Panthera pardus) atau harimau dahan merupakan satu dari empat kucing besar yang memiliki kemampuan memanjat dahan pohon.

Administratur Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Cianjur, Henry Gunawan telah menyerahkan satwa macan tutul tersebut ke Pusat Penyelamatan Satwa Cinagara (PPCS ), Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Barat di Sukabumi.

“Setiap KPH Perhutani memiliki regu pemantau lingkungan untuk menjaga sistem pengelolan hutan lestari. Dengan ditemukannya satwa langka di wilayah KPH Cianjur tersebut, menjadi bukti bahwa kondisi hutan Perhutani khususnya BKPH Tanggeung terjaga ekosistemnya dan perlu dukungan semua pihak agar kelestarian flora dan faunanya terlindungi,” demikian Henry ( Kom-PHT/Cjr/NF)

Editor: soe
Copyright©2017