Kabarbumn.com – Direktur Utama Semen Indonesia (SI), Dwi Soetjipto mengatakan PT SI akan memanfaatkan lahan milik Perum Perhutani seluar 600 hektar di Malang, Jawa Timur untuk membangun pabrik semen.

“Kami berminat, tapi perlu dicek lagi lokasinya apakah sesuai dengan rencana strategis dan kebutuhan pengembangan perusahaan ke depan,” katanya di Kementerian BUMN lantai 21 usai MoU dengan Perum Perhutani, Rabu (17/7) malam.

Dengan cara tersebut, lanjut Dwi, lahan milik Perum Perhutani tersebut akan digunakan sebagai penyertaan modal di pabrik baru tersebut. “Ini akan lebih cepat dalam pembebasan lahan,” tambahnya.

Di tempat yang sama, Direktur Utama Perum Perhutani, Bambang Sukmananto mengiyakan jika perusahaannya memiliki lahan seluas 600 hektar yang memiliki sumber daya alam untuk bahan baku produksi semen.

“Ada perusahaan Cina yang mau memanfaatkan, tetapi sepertinya Semen Indonesia lebih pas,” ujarnya.

Selain itu, dengan MoU tersebut peningkatan pemanfaatan dan pemeliharaan alur atau jalan hutan milik Perum Perhutani yang dilewati jalan menuju pabrik SI di Rembang Jawa Tengah pun menjadi maksimal.

Ada juga lahan seluas 2,85 hektare (6 meter x 4.7450 meter), di antaranya di alur F, alur G, dan H Resor Pemangkuan Hutan (RPH) Timbangan, RPH Mantingan, RPH Serdang, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Kebonharjo, dan RPH Trebes, BKPH Demaan di Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Mantingan Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah.

“Ini sebagai tindak lanjut dari MoU yang dilakukan Jumat (21/6) lalu. Alur di Mantingan dan Serdang tersebut merupakan akses jalan menuju lokasi pabrik PT SI yang direncanakan dibangun di Rembang,” jelasnya.

Besarnya nilai kompensasi atas penggunaan alur hutan akan ditentukan lembaga penilai independen yang ditunjuk dan disepakati Perum Perhutani dan PT SI.

Dalam kesempatan itu, Menteri BUMN, Dahlan Iskan meminta kedua petinggi BUMN menjadi pembawa acara dadakan. Alasannya, acara yang dilangsungkan tersebut tidak mengundang pejabat di luar BUMN.

“Ini model Amerika. Jadi, tidak semua formal. Kalau acara tertentu agak resmi dibuat lebih formal. Kalau acara untuk kita, dibuat tak formal. Karena lebih efisien,” tuturnya.
Menurut Dahlan, terpenting adalah inti dari acara tersebut tanpa menyita waktu. (Firman/mon)

Sumber :  http://www.kabarbumn.com/read-news-7-3-1896-semen-indonesia-bangun-pabrik-di-lahan-perhutani.html#.UeiTA9JM9sk
Tanggal :  18 Juli 2013