img8PIKIRAN RAKYAT (14/12/2016) | GAPURA (Gerakan Pembangunan Rakyat) Serasi (Sehat rapih, bersih Indah), selain sektor kesehatan diarahkan pula mendorong pengembangan pariwisata. Apalagi Kabupaten Subang mempunyai puluhan lokasi potensial yang bisa dikembangkan menjadi tujuan wisatawan. Pengembangan potensi sektor pariwisata di Subang mendapat angin segar dan lebih menjanjikan dengan adanya akses jalan tol Cikopo – Palimanan.
“Kami mencatat sedikitnya ada 63 lokasi potensial bisa digali dan dikembangkan menjadi objek wisata, sekaligus ikon baru pariwisata Subang. Kami berharap bila sudah dikembangkan dan berjalan ke depannya akan mampu berkontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah,” kata Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Subang, Hidayat
Dikatakannya, potensi pengembangan Pariwisata Subang cukup terbuka lebar, dan objek wisatanya tak kalah dengan daerah lain. Selain itu ditambah pula adanya dukungan infrastruktur dan akses tol Cipali. Itu menjadi peluang besar yang harus bisa dimaksimalkan. Upaya menangkap peluang pengembangan Wisata di Subang di antaranya membuat petunjuk arah, sehingga memudahkan bagi wisatawan, begitu keluar tol Cipali bisa mengikuti petunjuk. Selain itu, memasang baliho dan imbauan promosi supaya objek wisata di Subang menjadi lebih dikenal, termasuk melalui media massa. “Sekarang lagi marak promosi wisata kolaborasi dengan olah raga. Di akhir tahun ini ada dua agenda, yaitu sepeda dan jalan sehat, lokasinya di sekitar objek wisata, mereka mengikuti even olahraga sambil menikmati wisata Subang,” katanya.
Dijelaskannya, objek wisata di Subang yang sudah siap saji dan sering dikunjungi, lokasinya berada di wilayah selatan, seperti wisata air panas Sari Ater, Tangkuban Parahu, dan wisata sejarah Lanud Suryadharma Kalijati. Sedangkan 63 potensi lainnya terbagi dalam kategori wisata alam, wisata kuliner, dan wisata budaya masih perlu pembenahan termasuk koordinasi dengan perhutani maupun pihak terkait lainnya. Sebab hampir semua lokasi potensial itu berupa wisata alam dan lokasinya berada di wilayah kewenangan Perhutani. Selain itu. Pemkab Subang berupaya mendukung program pusat yang dicanangkan kementrian pariwisata yang menargetkan kontribusi pariwisata bisa meningkat dua kali lipat semula A persen menjadi 8 persen dari PDB serta target jumlah pengunjung sekitar 20 juta di tahun 2019. Salah satu upaya ditempuh melalui peningkatan pariwisata berbasis masyarakat Ini merupakan strategi mengembangkan pariwisata, sekaligus meningkatkan partisipasi masyarakat dengan mendorong kemajuan desa wisata.
Dikatakannya, kearifan lokal, potensi alam, budaya, dan kuliner di Subang menjadi unggulan. Selain ikon Sisingaan, seni tradisional lainnya seperti toleat dan gembyung serta tarian lainnya, telah diagendakan bisa tampil di objek wisata secara rutin sehinggabisa menyatu. Kabupaten Subang sudah memiliki lima desa wisata binaan dan satu desa wisata budaya. Lokasi desa-desa tersebut berada di wilayah zona selatan, yaitu Desa wisata cibuluh. Desa wisata cibeusi, Desa wisata cisaat. Desa wisata cirangkong, dan Desa wisata bunihayu. Sedangkan Desa wisata budaya ada di Wangun harja.
Hadirnya desa wisata tersebut ditargetkan bisa menjadi kawasan wisata baru dengan tema kearifan lokal sesuai daerahnya masing-masing. Warga setempat bersama-sama dengan berbagai pihak terkait dituntut melakukan pembenahan agar desanya bisa memenuhi syarat kepariwisataan, memiliki daya saing dengan desa wisata lain di jawa barat atau pun di Indonesia.
Dukungan Pemkab Subang bagi pengembangan desa wisata di antaranya memberikan bantuan. Misalnya, Hibah Berupa Peralatan Pengembangan Usaha Kuliner Di Desa Wisata Cirangkong dan berupa Peralatan Outboundbagi Desa Wisata Cibeusi serta Barang Hibah Berupa 30 unit sepeda gunung untuk Desa Wisata Cisaat Kemudian pelatihan bagi masyarakat desa wisata, tenaga kerja hotel dan rumah makan serta pengrajin dan kuliner terkait SDM nya.
Kegiatan lainnya, even Lomba photography di desa wisata cibuluh dengan tema “aku dan sungai” diikuti masyarakat mulai kategori sekolah, mahasiswa dan umum. Lomba speech English kategori sekolah, mahasiswa dan umum, dalam rangka meningkatkan kemampuan menggunakan Bahasa internasional yaitu Bahasa inggris.
Selain sarana prasarana dan promosi, pengembangan SDM penunjang pula keberhasilan pariwisata.
Disbudparpora rutin melaksanakan pelatihan dan bimbingan teknis, melibatkan pula Kelompok Penggerak Pariwisata. Mereka diharapkan bisa bersinergi dengan berbagai pihak terkait termasuk OPD, sehingga bisa menjadikan pariwisata Subang unggul. Apalagi destinasi wisata Subang tak kalah dengan daerah lain, ditambah lagi ada nilai plus dengan terbukanya akses tol Cikopo – Palimanan. Itu menjadi peluang besar bagi mengembang pariwisata. “Mainset masyarakat juga perlu dirubah, kami yakin lewat kompepar bisa dilaksanakan sosialisasi sapta pesona, sehingga prilaku dan sambutan masyarakat diharapkan membuat tamu berkesan dan mereka bisa datang lagi ke Subang,” ujarnya.
 
Sumber : Pikiran Rakyat, hal. 6
Tanggal : 14 Desember 2016