MAJALENGKA, PERHUTANI (20/07/2018) | Wilayah hutan Perhutani Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Pancurendang, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Majalengka, Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Majalengka dijadikan tempat pelatihan budidaya tanaman di bawah tegakan empon-empon/tanaman obat oleh Pusat Pelatihan Masyarakat (Puslatmas) dan Pengembangan Generasi Lingkungnan (PGL) Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Kegiatan tersebut dilaksanakan pada tanggal 17 sd. 19 Juli 2018 dan diikuti oleh dua Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) yaitu LMDH Rimba Raya Lestari sebanyak 31 peserta dan LMDH Mekarjaya sebanyak 9 peserta yang sudah mendapatkan SK Pengakuan dan Perlindungan Kemitraan Kehutanan (Kulin KK) P.83.

Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kelompok tani hutan, gabungan kelompok tani, serta LSM dalam melakukan budidaya tanaman produktif di bawah tegakan. Untuk itu Puslatmas PGL KLHK menyelengarakan praktek mulai dari persiapan lahan sampai penanganan hasil panen tanaman dibawah tegakan. Pelatihan ini juga mencarikan solusi terhadap kendala yang dihadapi oleh petani dalam budidaya empon-empon. Dengan materi pelatihan upaya meningkatkan nilai tambah dan daya guna hasil seperti alternatif produk yang bernilai ekonomis serta alternatif solusi dalam pemasaran, diharapkan produk yang dihasilkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.

Administratur KPH Majalengka, Beddi Taviffudin menyampaikan rasa terima kasih atas terpilihnya lokasi Perhutani sebagai tempat pelatihan budidaya tanaman empon-empon dibawah tegakan. Ia berharap ilmu yang didapat oleh peserta selama pelatihan dapat diimplementasikan sehingga ada kegiatan usaha produktif LMDH dengan komoditi empon-empon yang menambah pendapatan masyarakat sekitar hutan sesuai dengan aturan dan mekanisme Perhutanan Sosial dari KLHK. Ia juga berharap kerjasama dengan KLHK bisa terus terjalin dan untuk melestarikan hutan dan mensejahterakan masyarakat sekitar hutan.

Kepala PuslatMas dan PGL SDM KLHK, Cicilia Sulastri selaku penyelenggara menyampaikan bahwa pengembangan sektor kehutanan telah berupaya untuk memacu kegiatan pengelolaan hasil hutan bukan kayu salah satunya adalah budidaya tanaman dibawah tegakan berupa empon-empon/ tanaman obat. Kendalanya selama ini produktifitas dan kualitas produk belum maksimal dan hasil pemasaran belum memuaskan, sehingga dibutuhkan pelatihan bagi masyarakat untuk mengatasi kendala kendala tersebut. (Kom-PHT/Mjl/AW)

Editor: Ywn

Copyright©2018