DETIK.COM (29/06/2022) | Candi Sumberawan dikenal memiliki sumber air yang tak pernah mengering. Air di sana bahkan disedot puluhan pipa.

Candi Sumberawan terletak di Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Lokasi candi ini berjarak 6 kilometer dari Candi Singosari.

Berbeda dengan Candi Singosari yang bangunannya bergaya Hindu-Buddha, Candi Sumberawan ini bercorak Buddha. Bentuknya berupa stupa mirip seperti di Candi Borobudur.

Sayangnya, bagian puncak atau stupanya telah hilang. Ada beberapa kesulitan dalam perencanaan kembali bagian teratas dari tubuh candi, maka terpaksa bagian tersebut tidak dipasang kembali. Diduga pada puncaknya dulu tidak dipasang atau dihias dengan paying atau chattra karena sisa-sisanya tidak ditemukan sama sekali.

Menurut juru pelihara Candi Sumberawan, Rosida, candi ini diperkirakan dibangun pada masa Kerajaan Majapahit. Hanya saja, lokasi tempat candi tersebut sudah digunakan sejak masa Singasari.

“Di masa Singasari terkenal dengan nama Kasurangganan. Kasurangganan adalam bahasa Sansekerta artinya taman,” kata Rosida kepada detikcom, Senin (27/6/2022).

Candi Sumberawan juga menjadi tempat persinggahan raja Majapahit, Hayam Wuruk. Hingga kini, candi tersebut masih didatangi umat Buddha untuk beribadah ketika Waisak dan umat Hindu yang ingin mengambil air suci atau tirta.

Bicara tentang air, Candi Sumberawan dipercaya memiliki sumber air besar di bagian bawahnya. Itu juga yang mendasari penamaan candi tersebut.

“Candi Sumberawan artinya candi yang berdiri di atas sumber. Rawan itu dulu telaga atau rawa. Sebelum dirawat, candi ini dikelilingi rawa-rawa dulunya,” ujar Rosida.

Air dari dasar candi dialirkan ke sebuah tempat yang disebut Sendang Kederajatan. Tempat ini digunakan untuk mandi dan airnya juga kerap diambil untuk berdoa.

“Airnya dari bawah candi. Jadi ada sumber mata air terbesar yang menyebar lewat sela-sela batu lalu mengalir ke sungai lewat gorong-gorong dan nantinya ke ruangan itu (Sendang Kederajatan),” ia memaparkan.

Selain itu, ada pula sumber air lainnya yang juga disakralkan. Sumber air ini telah diteliti memiliki manfaat untuk kesehatan.

“Airnya bisa langsung diminum tanpa direbus,” kata Rosida.

Bila datang ke sana, traveler juga dapat melihat pipa-pipa yang tugasnya mengalirkan air dari sumber itu ke berbagai tempat. Menurut Rosida, air ini memang dimanfaatkan banyak pihak karena jumlahnya yang melimpah dan kualitasnya yang bagus.

“Itu pipa-pipa punya PDAM, Kostrad, AURI, dan masyarakat sini. Ada 25 pipa,” ujarnya.

Sebagai informasi, Candi Sumberawan ini berada dalam satu kawasan wisata hutan pinus milik Perhutani. Untuk masuk ke kawasan itu, traveler dikenakan tarif Rp 6 ribu per orang. Candi ini buka mulai pukul 08.00-16.00 WIB.

Sumber : detik.com

Tanggal : 29 Juni 2022