NETRALNEWS.COM, PURBALINGGA, (31/8/2016) |  Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Dinbudparpora) Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, menawarkan destinasi wisata alternatif berupa Kampung Kurcaci, kata Kepala Bidang Pariwisata Dinbudparpora Purbalingga Prayitno.

“Kampung Kurcaci ini berlokasi di Desa Wisata Serang, Kecamatan Karangreja, yang berada di lereng Gunung Slamet. Di Kampung Kurcaci, wisatawan dapat menikmati sejuknya udara Gunung Slamet dan rindangnya ratusan pohon damar,” katanya di Purbalingga, Rabu.

Ia mengatakan wahana yang disediakan di Kampung Kurcaci, antara lain rumah pohon dan gazebo yang tersebar di berbagai sudut destinasi wisata itu.

Dengan demikian, kata dia, wisatawan bisa berswafoto dari atas rumah pohon maupun di bawah pohon damar yang tingginya mencapai belasan meter.

Selain itu, lanjut dia, wisatawan juga dapat memainkan berbagai permainan tradisional seperti egrang, sunda manda, “benthik”, dan dakon.

“Wisatawan juga bisa menikmati keindahan Curug Lawang, berkemah di ‘camping ground’, dan fasilitas perpustakaan Kurcaci. Bagi wisatawan yang ingin tiduran di antara pepohonan, pengelola Kampung Kurcaci juga menyediakan ‘hammock’ (ayunan yang terbuat dari kain, red) secara gratis,” katanya.

Bahkan, kata dia, wisatawan juga akan diajak berkomunikasi dengan bahasa Jawa Krama yang saat ini telah banyak dilupakan anak-anak.

Ia mengatakan bagi wisatawan yang lapar setelah menikmati berbagai wahana tidak perlu khawatir pengelola Kampung Kurcaci juga menyediakan santapan makan siang yang tersaji dalam sebuah tampah.

Menurut dia, menu santapan yang disajikan semuanya khas desa seperti nasi jagung, oseng daun renjeng, oseng welok, oseng tempe, kuluban, mendoan, dan peyek serta ikan asin yang hangat.

Selain itu, lanjut dia, wisatawan dapat menikmati minuman teh yang daun tehnya dipetik dari pekarangan sekitar rumah warga.

“Yang jelas, sebagian besar santapan yang disajikan dibuat dari tanaman sayuran di sekitar rumah warga. Jadi, wisatawan akan selalu terkenang dengan kunjungannya ke Kampung Kurcaci sehingga tidak bosan untuk datang kembali dengan mengajak saudara maupun rekan-rekan mereka,” katanya.

Sangat Sejuk

Lokasi wisata yang berlokasi di Desa wisata Serang, Kecamatan Karangreja ini memang sangatlah sejuk. Hal ini dikarenakan loaksi wisata ini terletak di kaki Gunung Slamet serta masih memiliki pepohonan yang sangat rimbun.

Sebenarnya lokasi yang memiliki luas sekitar 3,5 hektare ini ditujukan untuk sekolah alam untuk anak-anak desa. Namun karena begitu diminati oleh masyarakat, maka diputuskan untuk menjadi objek wisata.

“Awalnya, kami menyiapkan sekolah alam untuk anak-anak desa. Untuk menarik anak-anak, kami buatkan semacam rumah Kurcaci, dan ternyata anak-anak sangat tertarik. Tidak hanya, anak-anak desa setempat,, wisatawan yang datang kemudian berfoto dan mengunggahnya ke media sosial, menjadikan Kampung Kurcaci semakin ramai,” ujar pegiat desa wisata setempat yang sekaligus pengelola Rumah Kurcaci, Edi Susanto seperti dikutip dari laman resmi Kabupaten Purbalingga.

Pemilihan nama sendiri bukan dikarenakan penghuni di lokasi ini memiliki tubuh yang ‘mini’. Pemilihan ini diambil karena lebih menggambarkan filosofi bahwa sejatinya manusia itu terasa kecil dibanding keindahan alam.

“Ketika wisatawan berada di bawah rindangnya pepohonan besar dan menjulang tinggi, membuat kita menjadi kecil bagai kurcaci. Sebuah pelajaran dari alam bahwa meskipun sejatinya kita manusia besar dengan segala kekuasaannya, namun seiring perpindahan ruang dan waktu, kita bisa saja menjadi makhluk mungil dengan segala keterbatasannya,” ujarnya berfilosofi.

Keberadaan wisata kampung kurcaci, diakui salah satu pemandu Kusin (18), membuka potensi destinasi wisata lain di Desa Serang untuk dikunjungi. Diakuinya, keindahan alam yang menjadi andalan desa tersebut saat ini menjadi alternatif selain kampung kurcaci.

“Sebenarnya, banyak wahana yang bisa dinikmati, seperti air terjun (curug) Tarung, curug Lawang, camping ground, pendakian Gunung Kelir, perpustakaan alam, dan rumah pohon,” ujar Kusin.

Untuk masuk ke lokasi ini pun para pengunjung tidak dibebankan biaya yang terlalu mahal. Hanya dengan membayar Rp2 ribu saja per motor dan Rp5 ribu per orang, pengunjung sudah dapat menikmati keindahan lokasi ini dengan aman dan nayaman.

Sementara itu, Kepala Bidang Pariwisata Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Dinbudparpora) Purbalingga, Prayitno, mengatakan, area sekolah alam kampung kurcaci ini sekitar 3,5 hektare yang lahannya milik PT Perhutani.

“Pihak pengelola dalam kapasitas sebagai masyarakat anggota LMDH (Lembaga Masyarakat Desa Hutan) tengah menyiapkan kerja sama dengan Perhutani. Tentunya kami berharap, Perhutani memberikan kemudahan dalam pengelolaannya. Prinsipnya, masyarakat tidak merusak tanaman hutan utama berupa pohon damar,” katanya.

Tanggal : 31 Agustus 2016
Sumber : Netralnews.com