seputartuban.com – Perhutani Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Parengan, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Parengan Utara, Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Parengan, Selasa (27/08/2013) siang menggelar simulasi pemadaman kebakaran di hutan petak 14 dan 15 B.
Sekitar 30 orang terdiri dari 10 anggota Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH), 20 Polisi Hutan (Polhut), melakukan simulasi untuk pemadaman kabakaran hutan. Terlihat seluruh petugas membawa peralatan berupa kayu yang ujungnya diberi kain basah, untuk memadamkan api.
Simulasi ini juga sebagai bentuk peningkatan kerjasama tim. Untuk meningkatkan kesigapan petugas jika sewaktu-waktu terjadi kebakaran hutan. Tidak harus menggunakan alat khusus atau menunggu Pemadam Kebakaran (PMK). Namun dapat menggunakan batang pepohonan dan alat penggaruk kayu, fungsi dan kegunaannya sama, yakni untuk meadamkan api dengan peralatan seadanya.
Dari data yang berhasil dihimpun oleh seputartuban.com, sampai saat ini RPH Parengan terdapat 2,20 Hektar lahan hutan yang sudah terbakar. Diantaranya adalah petak 16 B sebanyak 1 Ha dan 15 D seluas 0,20 Ha, keduanya berada di Dusun Beton, Desa Parangbatu, Kecamatan Parengan. Sedangkan untuk petak 18 A seluas 1 Ha berada di Dusun Prataan desa yang sama.
Kepala RPH Parengan, Suwito, saat dikonfirmasi mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan pendataan luas area yang terbakar. Dengan kerugian mencapai Rp. 3,5 juta. Ditanya kendala yang dihadapi, pihaknya mengaku bahwa para petugas dilapangan kuwalahan saat api membakar lahan hutan kering yang dipenuhi dedaunan. Yang diperparah tiupan angin kencang membuat api semakin membesar.
“Per-hektarnya itu sekitar Rp. 1.125.000. Kebakaran sudah ada 2 hari ini. Kita lakukan antisipasi dengan berlatih simulasi. Serta kesiapan petugas. Kendala hanya saat api disertai angin kencang, kita hanya membuat ilaran (pembatas api) yang lebih luas, agar tidak menjalar,” ungkapnya. (han)
seputartuban.com | 28 Agustus 2013 | 07:07 WIB