JATIMTIMES.COM (29/10/2017) | Pihak Perhutani akhirnya kembali menghidupi bukit jomblo yang telah dibongkar karena rebutan “hasil” beberapa waktu lalu.

Kawasan wisata yang terletak di ketinggian, bisa melihat panorama alam di sekitarnya yang menenangkan dan menyegarkan mata itu dahulu menjadikan bukit jomblo ini cepat viral di media sosial adalah adanya spot foto berupa sangkar burung dengan ukuran raksasa. Namun bukit Jomblo telah benar-benar tiada dan kini menjadi bukit Jodho.

“Hari Jumat lalu ada kerja bhakti memasang pagar dan tulisan, itu dilakukan oleh pegawai Perhutani,” kata salah satu pemilik warung di dalam kawasan wisata yang bertahan.

Meski belum tampak di bersihkan, keberadaan bukit jodho sudah mendapat respon pengunjung meski belum tampak ramai.

“Betul, kemarin kita kerja bakti, tulisan itu sifatnya sementara untuk pengenalan, nanti kita ganti yang bagus bahan dari kayu timbul atas gapura. Jalan dari balok-balok dan tempat selfie masih kita pesan,” kata Sachur Rohman Asper Perhutani Campurdarat.

Sachur menambahkan, jika Perhutani akan mengelola sendiri bukit Jodho dari dana patungan. Sudah pernah dicoba di tawarkan ke desa namun mendapatkan jawaban bahwa dana desa tidak bisa digunakan untuk mengelola wisata.

“Kita tawarkan namun menurut desa, bumdes atau konsorsium desa saat rapat di Balai desa kata pak Kades tidak bisa,” tambahnya.

Meski dibangun sendiri oleh pihak Perhutani, menurut Sachur pihak lingkungan sekitar akan tetap dilibatkan mengelola kawasan wisata itu. “Pekerja lingkungan akan tetap kita libatkan,” pungkasnya

Wisata yang pernah dikelola pokdarwis itu dihancurkan sendiri oleh pengelola beberapa waktu lalu karena belum mendapatkan keuntungan pokdarwis merasa ditekan dengan adanya perjanjian kerja sama (PKS).

Tak nyaman lagi mengelola, Pokdarwis melakukan aksi mengambil sarana dan prasarana yang telah dibangun dan meninggalkan seluruh pengelolaan yang telah dilakukan sebelumnya.

Sumber : jatimtimes.com

Tanggal : 29 Oktober 2017