JPNN.COM (08/11/2022) | Perum Perhutani memperkuat budaya integritas pada proses bisnis internal melalui kerja sama dengan The Basel Institute-Swis. Hal itu guna mencegah korupsi dan kejahatan keuangan lainnya, serta mendukung peningkatkan kualitas tata kelola governance (GCG). Basel Institute on Governance adalah organisasi nirlaba internasional dan independen melawan korupsi dan kejahatan keuangan, serta peningkatan kualitas tata kelola.

“Kami perlu terbuka pada setiap peningkatan kualitas sumber daya manusia yang bersih dan antikorupsi,” kata M Denny Ermansyah, Direktur SDM, Umum dan IT Perhutani dalam keterangannya, Selasa (8/11). Denny Ermansyah menilai kerja sama ini sebagai langkah nyata Perhutani dalam mewujudkan Perusahaan yang bersih dan sehat. “Niat baik ini selaras dengan Core Values AKHLAK yang saat ini digencarkan pemerintah,” ujarnya.

Peningkatan kapabilitas untuk badan ini merupakan salah satu metode untuk mengembangkan pengendalian internal yang efektif sebagai bagian dari Good Corporate Governance (GCG). “Kerja sama ini demi pengelolaan hutan yang lestari untuk survival di masa depan,” ungkap Direktur Program Green Corruption, Juhani Grossmann.

Basel Institute juga akan mengajak Bagian Hukum dan Kepatuhan serta Pengawas Internal di Perhutani untuk bergabung dalam upaya Integrity Risk Assessment (IRA).

Selain itu, mereka memberikan pelatihan bagi Bagian Hukum dan Kepatuhan serta Pengawas Internal di Perhutani yang mencakup materi-materi umum, seperti Mandatory Commitment (kewajiban hukum berdasarkan legislasi dan regulasi hukum Indonesia dan internasional) tentang masalah antikorupsi. Kemudian, strategi untuk melakukan investigasi internal, wawancara, mengumpulkan dan menangani barang bukti, deteksi fraud dan perilaku korupsi, serta tindak lanjut temuan. (jlo/jpnn)

Sumber : jpnn.com

Tanggal : 08 November 2022