BANDUNG, PERHUTANI (29/09/2022)  |   Direktorat Keuangan dan Manajemen Resiko Perum Perhutani memberikan  pengarahan untuk segenap pejabat bidang keuangan Kantor Divisi Regional Jawa Barat dan Banten, Departemen Perencanan dan Pengembangan Bisnis Kantor Divreg Janten, Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bandung Selatan, KPH Bandung Utara, KPH Purwakarta, KPH Sumedang, dan KPH Garut bertempat di aula kantor Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bandung Selatan. Kamis (29/09).

Kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Perum Perhutani Kemal Sudiro beserta jajaran, Kadivreg Perhutani Jawa Barat dan Banten Amas Wijaya beserta jajaran, Kepala Departemen Produksi dan Ekowisata yang merangkap Plt Administratur KPH Bandung Utara Dadan Wachju Wardhana beserta jajaran, serta Administratur KPH Bandung Selatan Arif Marghana  beserta jajaran.

Kemal Sudiro mengatakan Perhutani melakukan transformasi di bidang keuangan salah satunya dengan diimplementasikannya dalam bentuk  Enterprise Resource Planning (ERP). Transformasi di Perhutani ini memposisikan Divisi Keuangan menjadi mitra dan berkolaborasi dengan semua pemegang proses bisnis, yaitu di bidang Komersial, SDM dan Umum, Operasi dan Perhutanan Sosial, serta bidang Perencanaan.

“Hasil Assessment Kinerja Keuangan BUMN, Perhutani berada pada posisi antara 3 dan 4. Selain itu dengan sistem ERP FICO (Financial  dan  Cost Controlling) dicatat proses bisnis keuangan sampai dengan satuan unit kerja terkecil di Perhutani untuk memastikan  kontrol, efisien, dan efektivitas dari penggunaan anggaran,” ujarnya lebih lanjut.

Kemal Sudiro juga mengharapkan agar semua pejabat di Perhutani Bandung Selatan dan Bandung Utara agar sering turun ke lapangan.

Amas Wijaya pada kesempatan tersebut  mengatakan bahwa Fico sebagai Financial Controling diharapkan dapat menjadi solusi efektif, efesiensi atas setiap biaya yang dikeluarkan untuk meningkatkan pendapatan dan nilai tambah bagi perusahaan. Amas Wijaya juga mengucapkan terima kasih kepada KPH Bandung Selatan yang telah mencapai 101% produksi getah pinus sampai dengan Periode I September 2022.

“Untuk mencapai target getah harus bekerja keras, dan yang penting, ikhtiarkan agar target bisa tercapai,” pungkasnya..(Komp-Pht Bds/Yans)

 

Editor : AGS
Copyright©2022