Batik yang merupakan warisan budaya Indonesia saat ini sedang menanjak pamornya setelah Pemerintah memberikan dukungan terhadap karya bangsa Indonesia, beragam corak dan motif batik baik yang sudah menjadi pakem maupun desain kontemporer yang diciptakan sesuai dengan kultur budaya pada masing masing daerah, pemain baru dalam dunia seni membatik kain tersebut salah satunya lembaga masyarakat desa hutan Wana asri dengan mencuatkan desain unggulan batang dan daun jati.

Adalah Mardji ( 67 th ) yang membidani usaha ekonomis produktif tersebut dilingkungan LMDH nya, “ semula memang agak mengalami kesulitan karena pekerjaan ini merupakan yang pertama kali dilakoni oleh ibu – ibu anggota LMDH namun ada dua orang yang sudah mampu membuat pola serta bisa melakukan pembatikan sampai finishing” katanya

Hasil uji coba tersebut lalu dipraktekkan di kelompok ibu – ibu dan perlahan tapi pasti ternyata bisa menghasilkan beberapa potong kain batik tulis dengan corak yang khas yaitu  motif batang  serta daun jati , Adapun bahan dasar yang dipakai adalah dari jenis mori primisima, karena selain tekstur kainnya padat juga daya serap terhadap warna sangat bagus.

” Harapan kita ingin belajar lebih mendalam tentang batik ini pada ahlinya sehingga kedepan bisa dihasilkan karya batik tulis yang baik dari sisi mutu dan desain, sehingga karya LMDH wana asri bisa dikenal oleh khalayak”.

Karya kelompok tersebut sudah ada beberapa potong batik dengan beberapa kreasi dan warna dengan kualitas yang bisa dikatakan bagus untuk kelas pemula dan bahkan sudah ada yang melakukan pemesanan beberapa potong untuk dibuat baju.

“ Sementara ini pemasaran baru pada tetangga sekitar dan kolega saja, saya belum berani memasarkan secara besar – besaran karena masih melakukan evaluasi dan perbaikan kualitas produk, tapi kedepan hasil batik dari LMDH wana Asri ini akan kami coba masuk pasaran yang lebih luas karena saya berpikir melalui pembuatan batik ini selain bisa memberikan lapangan kerja , juga bisa mengenalkan karya LMDH di khalayak umum” Kata Mardji.

Terpisah KSS PHBM Perhutani KPH Randublatung Eko Arif Munanto  mengatakan bahwa pelatihan batik yang dimotori oleh Asosiasi LMDH Wahana Makarti Wana diikuti oleh beberapa LMDH , namun yang sudah mampu membuat dan berhasil semantara ini di LMDH Wana Asri tersebut , dan kedepan untuk mengembangkan besarkan kemampuan mereka bisa saja kita panggil pakar batik sehingga usaha ekomonis produktif tersebut bisa memberikan warna tersendiri pada LMDH yang ada. HMS – RDB