TASIKMALAYA PERHUTANI, (24/08/2021) | Dalam upaya mencegah terjadinya banjir dan longsor, Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Tasikmalaya memberikan bantuan bibit mahoni sebanyak 500 pohon kepada Ketua Gerakan Membangun Desa (GERMADES) Universitas Siliwangi Tasikmalaya. Pohon tersebut secara bersama-sama ditanam di lahan yang ada di sekitar wilayah Desa Purwasari, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya dengan tema Macakal Desa Purwasari pada Selasa (24/08).

Kegiatan dihadiri Administratur KPH Tasikmalaya yang diwakili Kepala Seksi Pembinaan Sumber Daya Hutan (PSDH) dan Perhutanan Sosial (PS), Rodiana Rahman beserta jajaran, Ketua Gerakan Membangun Desa (GERMADES) Universitas Siliwangi Tasikmalaya, Muhamad Ardiansyah beserta anggota dan Koordinator Desa Purwasari, Ujang Sona.

Administratur KPH Tasikmalaya melalui Rodiana Rahman menyampaikan bahwa penanaman pohon diyakini dapat menjadi salah satu solusi mencegah banjir dan longsor, serta juga dapat merembeskan air ke lapisan tanah yang lebih dalam dari lapisan kedap air karena tanaman tersebut selain untuk pelindung juga memiliki perakaran yang berfungsi untuk menyangga partikel tanah sehingga akan mengurangi erosi banjir dan longsor pada permukaan tanah.

“Ketika terjadi banjir bandang penyebabnya beragam, salah satunya yaitu curah hujan tinggi dan ketidakstabilan lahan karena erosi. Selain itu, di sisi lain tanaman pohon mahoni sebagai salah satu sumberdaya hayati sangat penting dan manfaat tanaman tersebut sebagai tanaman yang mampu menyerap air saat musim hujan karena ketika musim kemarau akan memunculkan air (mata air),” tuturnya.

“Jika lahan kurang produktif ditanami pohon, kemungkinan bencana banjir dan longsor di musim penghujan tidak akan terjadi”, pungkasnya.

Muhamad Ardiansyah mengatakan bahwa selain mengapresiasi Perhutani yang sudah memberikan bibit pohon mahoni dan melakukan penanaman bersama, penanaman pohon mahoni diharapkan dapat meminimalisir terjadinya banjir dan longsor serta dipercaya mampu menanggulangi erosi tanah. Selain itu, dapat menyerap air hujan, baik dalam akar tanah maupun rongga batang .

“Program Macakal Desa Purwasari ini digalakkan sebagai bentuk kepedulian agar terciptanya kondisi lingkungan sumber daya alam lebih baik. Mari kita sama-sama untuk menjaga lingkungan dari ancaman banjir, longsor dan kekeringan” ujarnya.

Sementara itu Ujang Sona mengajak kepada seluruh warga masyarakat yang ada di wilayah Desa Purwasari untuk saling peduli dalam menjaga dan melestarikan sumber daya alam, karena memiliki fungsi ekologi, ekonomi dan sosial. (Kom-PHT/Tsk/AJB)

Editor : Ywn

Copyright©2021