SURABAYA, PERHUTANI (04/07/2022) | Direktur Utama Perum Perhutani Wahyu Kuncoro meresmikan pabrik minyak kayu putih (PMKP) Sukun Ponorogo usai dilakukan revitalisasi dengan membangun kembali dan melengkapi dengan fasilitas dan peralatan yang modern, pada Senin (4/7).

PMKP Sukun ini terletak di Desa Sidoharjo, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo merupakan kawasan hutan Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Madiun petak 3G Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Sukun, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Sukun.

Sedangkan untuk pengelolaannya, PMKP Sukun Ponorogo ini dibawah Kesatuan Bisnis Mandiri Industri Hasil Hutan Bukan Kayu (KBM IHHBK) Perum Perhutani yang berkedudukan di Surabaya.

Wahyu Kuncoro mengatakan, bahwa pabrik ini direvitalisasi pada bulan April tahun 2021 selesai dibangun tahun 2022 dan bisa beroperasi kembali pada 26 April 2022 lalu, ujarnya.

“Revitalisasi pabrik ini karena pabrik yang lama kapasitas produksinya masih kurang maksimal, dan bangunan pabriknya juga sudah cukup tua, sehingga dibutuhkan bangunan pabrik baru yang dilengkapi dengan fasilitas dan peralatan yang modern supaya bisa meningkatkan kapasitas produksinya,” terangnya.

PMKP Sukun Ponorogo ini akan beroperasi setiap hari selama 24 jam dengan kapasitas produksi 48 ton per hari dengan kadar cineol yang dihasilkan 57,27%.

Jadi minyak kayu putih yang dihasilkan masih memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI 06-3954-2006) dan juga masuk ke dalam standar EOA yang mensyaratkan kadar cineol memiliki nilai berkisar antara (50-65)%, ungkap Wahyu.

Dia berharap revitalisasi pabrik ini bisa dijadikan percontohan untuk membangun pabrik dilokasi lainnya, karena didukung bahan baku daun kayu putih yang dekat dengan pabrik, sehingga bisa efisiensi angkutan dan mengurangi susut bahan baku.

Wahyu menambahkan, PMKP Sukun Ponorogo ini akan didukung bahan baku daun kayu putih dari Perhutani KPH Madiun sebanyak 10.5554 ton, KPH Lawu Ds 199 ton dan KPH lain disekitarnya, pungkasnya. (Kom-PHT/Divre Jatim/Dje)

Editor : Uan

Copyright © 2022