INEWS.ID (13/06/2022) | Setelah menunggu untuk beberapa waktu, warga Desa Gondang, Kecamatan Blado, Kabupaten Batang, agaknya bisa bernapas lega. Penemuan makam kuno di sekitar area lahan hutan milik Perhutani oleh warga beberapa waktu lalu menyisakan berbagai pertanyaan. Tetapi, pada hari Minggu (12/6/2022), tabir itu sedikit mulai tersingkap.

Kedatangan K.H. Muhammad Saifudin Amirin beserta jemaah Al Maliki Pekalongan yang menziarahi makam kuno tersebut membuat warga lega. Warga Desa Gondang pun menyambut dengan terbuka kedatangan rombongan yang dipimpin K.H. Muhammad Saifudin Amirin tersebut.

Sesaat setelah itu, K.H. Muhammad Sifudin Amirin segera mengajak jemaah Majelis Taklim Al Maliki dan warga Desa Gondang duduk. Menundukkan kepala seraya menengadahkan kedua telapak tangan dan memanjatkan doa.

Usai melakukan doa bersama, rombongan jemaah Majelis Taklim Al Maliki dan warga Desa Gondang menuju Musala Nurul Huda yang berada di Desa Gondang RT. 5. Di musala tersebut, warga Desa Gondang dan jemaah Al Maliki mengikuti kajian yang disampaikan K.H. Muhammad Saifudin Amirin. Dalam ceramahnya, pengasuh Majelis Taklim Al Maliki yang sekaligus pendiri Pondok Pesantren Al Maliki Pekalongan, K.H. Muhammad Saifudin Amirin mengungkapkan, jika makam yang ditemukan warga ini merupakan makam dari wali.

Menurutnya, kedua makam yang ditemukan warga tersebut merupakan makam dari dua orang wali dari Hadramaut. “Hadramaut itu salah satu provinsi di negeri Yaman. Provinsi yang memiliki peran besar dalam penyebaran Islam hingga ke sini,” tutur K.H. Muhammad Saifudin Amirin.

Lebih lanjut, K.H. Muhammad Saifudin Amirin mengungkapkan, jika sahibul maqbarah yang dikebumikan di makam tersebut adalah Syekh Muhammad bin Soleh Al Hadrami.

“Beliau berasal dari Hadramaut. Pernah juga tinggal di Madinah. Sementara perjalanan dakwah beliau melewati jalur India, kemudian sampai ke tanah Jawa, tepatnya di Gresik. Dari Gresik inilah kemudian beliau melawat dakwah hingga ke Desa Gondang sini,” tutur K.H. Muhammad Saifudin Amirin.

Keterangan lain yang dituturkan K.H. Muhammad Saifudin Amirin juga menyebutkan, selain Syekh Muhammad bin Soleh Al Hadrami, makam di sebelahnya juga merupakan tokoh penting dalam perjalanan dakwah Syekh Muhammad bin Soleh Al Hadrami. Menurutnya, makam tersebut adalah makam murid dari Syekh Muhammad bin Soleh Al Hadrami.

“Yang satunya lagi, adalah murid beliau. Namanya Syekh Ahmad bin Muhammad Al Hadrami. Beliau selalu mengikuti gurunya,” jelas K.H. Muhammad Saifudin Amirin. Tak hanya itu, diperkirakan pula jika di kompleks area hutan ini terdapat lebih banyak makam lain yang belum terungkap. Diperkirakan, ada dua belas makam yang ada di lokasi penemuan makam kuno tersebut. Hampir kesemuanya adalah merupakan tokoh penting dalam dakwah di kawasan Pekalongan-Batang, terutama pada masa Kesultanan Demak dan Giri Kedaton.

Sumber : inews.com

Tanggal : 13 Juni 2022