SARADAN, PERHUTANI (27/01/2022) | Sebagai upaya mendukung program ketahanan pangan yang dicanangkan pemerintah, salah satunya dalam mencapai swasembada gula, Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Saradan melakukan studi banding budidaya tanaman tebu di wilayah Jombang, Rabu (26/1).

Administratur Perhutani KPH Saradan Rumhayati mengatakan, bahwa pihaknya sengaja datang ke Jombang untuk melakukan studi banding agroforestry tebu mandiri (ATM), karena di Jombang ini sudah melaksanakan penanaman tersebut.

Menurutnya, KPH Saradan telah menyiapkan lahan seluas ± 485  hektar yang terbagi di wilayah BKPH Rejuno seluas 2,60 hektar, BKPH Jatiketok Utara 8,60 hektar, BKPH Jatiketok Selatan 30,70 hektar, BKPH Kaliklampok 29 hektar, BKPH Notopuro 72,50 hektar, BKPH Pajaran 100,80 hektar, BKPH Petung 133,36 hektar dan BKPH Wilangan Utara seluas 108,27 hektar.

“Pogram ATM ini merupakan upaya untuk mendukung ketahanan pangan nasional dalam mencapai swasembada gula serta meningkatkan pendapatan perusahaan dalam jangka pendek. Selain itu program ini juga untuk memberdayakan masyarakat, karena ada dana kelola sosial sebesar Rp. 1 juta per hektar yang dapat dikembangkan untuk usaha masyarakat,” ujar Rumhayati.

Sementara itu narasumber dari PTPN X, Abdul Khamid memberikan penjelasan, tentang beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaa pembuatan tanaman tebu diantaranya masalah topografi, solum tanah, akses jalan dan kondisi sosial masyarakat sekitar.

Selain itu kata Abdul Khamid, juga masalah tata waktu dalam pembuatan tanaman mulai dari pembersihan lapangan sampai proses penanaman bibit tebu di lahan tersebut.

Lebih lanjut Abdul Khamid menjelaskan, untuk menghasilkan produksi tebu yang mempunyai rendemen dan berat yang maksimal, memerlukan proses pengolahan lahan yang benar, dan pemilihan kualitas bibit yang bagus serta penanaman pada tata waktu yang tepat.

“Tebu sangat bagus ditanam pada saat hujan pertama dengan temperatur suhu diatas 31°c dengan pemeliharaan dan pemupukan sesuai juklak dan juknis yang telah ditetapkan, sehingga tanaman tebu dapat tumbuh subur dan mampu menghasilkan produksi yang maksimal,” tutup Abdul Khamid.

Studi banding budidaya tanaman tebu tersebut dilaksanakan di wilayah KPH Jombang petak 174b-3 Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Ngujung Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Ngujung Barat KPH Jombang, yang diikuti oleh jajaran KPH Saradan antara lain, Wakil Administratur KPH Saradan Selatan Mulato Joko Sundoro, Kepala Seksi Kelola Sumberdaya Hutan Sem Charles, Kasi Produksi Hari Pramono,  DAN segenap Asisten Perhutani (Asper) serta Kepala RPH. (Kom-PHT/Srd/Swn)

 

Editor : Uan

Copyright©2022