FitriaPutriRimbawan2014MOJOKERTO, PERHUTANI (25/12) – Tak pernah terbayang di benak gadis berusia 17 tahun ini berdiri di atas panggung megah dinobatkan sebagai Putri Rimbawan Nasional 2014 pada ajang perhelatan akbar Perkemahan Bakti Saka Wanabakti (Pertiwana) IV Nasional, di Cibubur, 15-20 Desember 2014.

Penampilan gadis bernama lengkap Fitria Agustina Suhada pada sore itu mampu membuat diantara dewan juri; Olivia Zalianti, Bambang Sukmananto dan hadirin terpukau menatap kemahirannya menyampaikan masalah pembangunan hutan dan kehutanan di Indonesia tanpa gugup di hadapan khalayak.

“Ya pasti grogi awalnya tapi setelah mulai bicara semuanya berjalan saja karena kan niatnya memang ingin membanggakan Jawa Timur dan mensosialisasikan pembangunan serta pengelolaan lingkungan hidup dan kehutanan di Indonesia untuk kesejahteraan masyarakat,” ujar Fitri yang berhasil menyisihkan kompetitornya dari 34 provinsi ini.

Bicara tentang permasalahan hutan dan kehutanan sebenarnya cukup akrab dengan Fitria. Karena anak pertama dari dua bersaudara ini adalah putri dari seorang Polisi Hutan (Polhut) di Banyuwangi Jawa Timur.

Usaha dan kerja kerasnya berbuah manis. Sejak duduk di bangku sekolah dasar (SD), Fitria terus mengukir prestasi.

Bahkan sejak bangku SMP hingga saat ini ia selalu berhasil menyabet peringkat pertama di sekolah.

“Alhamdulillah ranking satu terus. Jadi sekarang bisa sekolah benar-benar gratis,” ujar anak sulung dari dua bersaudara yang bersekolah di SMA Ibrahim, Wongsorejo, Banyuwangi ini sambil tersenyum bangga.

Tak cuma itu, Fitri yang aktif mengikuti berbagai workshop tingkat SMA ini pernah berprestasi pada Olimpiade Nasional Kimia tingkat SMA tahun 2014 dan Olimpiade Nasional Biologi tingkat SMA Tahun 2013.

Bagaimana mengatur waktu belajar? “Memang sih, memang sibuk. Kacau sedikit menurut saya. Saya bangun pagi tidurnya agak malam. Tidur jam 12 bangun jam 5. Setelah bangun, saya lari, olahraga, makan cepat, mandi cepat. Saya jarang buang-buang waktu seperti tidur-tiduran. Di kelas saya membaca, berorganisasi, aktif di Saka Wanabakti dan melakukan semua hal produktif”, jelas gadis perfeksionis ini membagi kiat.

“Jangan bertanya apa yang dunia bisa berikan kepada kita, tapi bertanyalah pada dirimu apa yang telah kamu berikan pada tanah airmu dan dunia”, pungkas Fitria membagikan motto hidupnya. (Kom PHT Mjk / Eko Eswe)

Editor  :  Dadang K Rizal

@copyright 2014