BONDOWOSO, PERHUTANI (24/6) | Keindahan hutan alam dan kekayaan hayati di dalamnya merupakan salah satu daya tarik tersendiri dalam dunia perfilman seperti halnya dengan dipilihnya Kali Pait dan Kawah Wurung di kawasan hutan lindung Petak 87 RPH Blawan BKPH Sukosari KPH Bondowoso sebagai lokasi shooting film layar lebar.
Meskipun nama artis ibukota yang terlibat dan judul film masih dirahasiakan namun kru film mengungkapkan bahwa tujuan dari dibuatnya film ini adalah untuk mengirimkan pesan kepada penikmat film tentang betapa pentingnya bagi umat manusia untuk menjaga mata air yang ada di dunia guna kelangsungan kehidupan di masa mendatang. Garis besar film ini menceritakan sekelompok anak muda yang mencari mata air dan bertekad untuk menjaganya demi keselamatan bumi dari kehancuran dan mereka berharap banyak orang yang mendengar pesan kecil ini.
Kali Pait adalah nama aliran sungai yang berasal dari rembesan danau Kawah Ijen. Keunikan dari aliran sungai ini yaitu airnya pahit karena mengandung belerang sehingga tidak bisa dikonsumsi dan apabila terkena cahaya matahari akan berkilau kuning keemasan. Sedangkan Kawah Wurung merupakan hamparan sabana terbuka dengan kontur berbukit-bukit yang sebagian besar ditumbuhi oleh rerumputan dan beberapa pepohonan. Sekeliling Kawah Wurung adalah hutan dan bukit-bukit sedangkan tumbuhan unik yang menghuni daratan subur ini salah satunya adalah bandotan atau wedusan dengan ciri bunga bulat-bulat berwarna putih keunguan yang membuat hampir seluruh permukaan tanah bagai dibalut karpet ungu dengan latar belakang alam pegunungan. Beberapa waktu yang lalu akun media sosial chef cantik Farah Quiin juga ramai dikomentari netizen terkait kunjungannya ke tempat ini.
Untuk sampai ke Kali Pait dan Kawah Wurung yang terletak di Dusun Curahmacan Desa Kalianyar Kecamatan Sempol Kab. Bondowoso harus terlebih dahulu menempuh perjalanan darat baik dengan roda dua atau empat sekitar 60 km dari kota Bondowoso. Namun jika ingin mengeksplorasi Kawah Wurung lebih cocok jika menggunakan motor trail karena topografinya berbukit-bukit. Tiket masuknya pun gratis sebagai bagian dari promosi wisata alam ini.
Administratur Perhutani Bondowoso, Adi Winarno mengijinkan dilakukannya shooting film di kawasan hutan lindung dengan catatan pada saat proses pengambilan gambar tidak merusak kawasan hutan, menjaga kebersihan dan berada di bawah koordinasi petugas kehutanan. Diharapkan dengan adanya pembuatan film bertema lingkungan akan meningkatkan kecintaan masyarakat luas terhadap pelestarian alam. Bahkan sebagai komitmen KPH Bondowoso untuk menjaga wisata dalam kawasan, beliau mengungkapkan belum lama ini Perum Perhutani Bondowoso telah menandatangani naskah kerja sama dengan Pemkab Bondowoso, Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), PTPN XII dan Garuda Indonesia untuk mengembangkan potensi wisata Kawah Wurung. (Humas/Pht/Bwo/Veni).
Editor : Dadang K Rizal
Copyright ©2015