SOLOPOS.COM (28/02/2022) | Berada di kawasan Perhutani, KPH Kebonharjo, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah menyimpan destinasi wisata air tersembunyi yang menarik bernama Air Terjun Kalimancur Gowak. Secara administratif, destinasi wisata ini berada di Desa Gowak, Kecamatan Lasem.

Dilansir dari Rembangkab.go.id, Senin (28/2/2022), Kalimancur mulai ramai dikunjungi saat musim penghujan karena debit airnya akan deras.

Destinasi wisata ini sangat bergantung dengan turunnya hujan karena pada normalnya, aliran yang ada di Kalimancur ini sangat kecil. Tetapi airnya sangat jernih sehingga pengunjung pun dapat mandi dan bermain air sepuasnya di bawah air terjun secara langsung.

Destinasi wisata alam ini sangat cocok untuk menenangkan diri, belajar tentang air, ekosistem hutan, serta pelestarian hutan. Perlu diketahui bahwa wisata edukasi ini sangat dibutuhkan untuk membentuk karakter utama, yaitu melestarikan lingkungan.

Untuk mencapai Air terjun Kalimancur Gowak di Rembang ini, pengunjung harus memakirkan kendaraanya di tempat parkir yang telah disediakan atau di pekarangan rumah warga. Untuk biaya parkir, dikenakan tarif sebesar Rp3.000. Kemudian, pengunjung berjalan kaki sekitar 800 meter dari Desa Gowak untuk menuju Kalimancur yang lokasinya berada di bawah bukit pegunungan Gowak.

Akses menuju Kalimancur menghabiskan waktu selama hampir 20 menit. Tetapi pengunjung tidak akan jenuh karena selama perjalanan akan melihat berbagai panorama indah berupa area persawahan hijau dan area perbukitan. Begitu sampai, pengunjung akan dibuat kagum dengan air terjun tingkat dua setinggi 20 meter lebih, Kemudian di bawanya terdapat air terjun tingkat satu yang lebih besar.

Wisata ini baru dikenal masyarakat pada 2016 silam. Hal ini dikarenakan akses menuju lokasi saat itu masih sangat sulit. Namun karena ekspos dari media sosial, tempat ini semakin ramai dikunjungi, Pengunjungnya juga tidak hanya dari Rembang saja namun juga dari berbagai daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Seperti cuaca di daerah pegunungan pada umumnya, destinasi wisata ini sering berkabut. Apalagi jika sehari sebelumnya turun hujan deras, maka kabutnya akan lebih tebal pada pagi hari dan kadang juga disertai dengan hujan rintik-rintik, dampak pengembunan. Dengan cuaca yang demikian, pengunjung harus eksta hati-hati saat menelusuri medan menuju destinasi.

Sumber : solopos.com

Tanggal : 28 Februari 2022