Pelita, Purwakarta – Suatu bangsa akan makmur ketika hutan,air serta lingkungannya terjaga dengan baik. Terutama Jawa Barat, memiliki begitu banyak aliran sungai yang harus dijaga oleh kita semua. Dan menjaga lingkungan, telah diajarkan oleh orang tua dahulu, salah satunya adalah dengan mensakralkan pohon-pohon besar yang bisa menampung mata air.

“Menjaga lingkungan hutan, lebih baik dengan kultur kearifan lokal. Sebab dengan kultur kebudayaan dalam menjaga lingkungan, akan lebih efektif,” ujar Bupati Purwakarta H Dedi Mulyadi disela-sela penandatanganan kerjasama antara Kementerian Kehutanan RI, Pemkab Purwakarta dan PJT II Jatiluhur terkait pengelolaan DAS Citarum, Selasa kemarin.

Menurut Dedi Mulyadi, terkait konservasi dan masyarakat sekitar diwilayah aliran citarum serta danau Ir H Djuanda Jatiluhur, telah dirumuskan berbagai upaya, dimana salah satunya cara yakni meminta pihak Perhutani untuk mengkonversikan seluruh hutan yang ada di Purwakarta dan memakmurkan masyarakat sekitar Citarum juga Danau Jatiluhur dengan peternakan.

Aliran air itu adalah system, lanjut Dedi Mulyadi, sistem tersebut harus dijaga. Sehingga perlu chemistry dari semua pihak, karena kedepannya diharapkan Perhutani mengkonversikan seluruh hutan yang ada di Purwakarta untuk melalui pengembangan peternakan sekitar citarum dan danau Jatiluhur untuk masyarakat sekitar. Yang paling penting, adalah jaringan air bersih.

Sementara Eka W Soegiti Direktur Perencanaan dan Evaluasi Pengelolaan DAS menyambut baik, dan mengapresiasi adanya Mou tersebut, yang merupakan salah satu upaya dalam membagi peran dalam pembangunan Purwakarta. Termasuk pula, penataan daerah aliran sungai (DAS) Citarum dan Danau Djuandu Jatiluhur.

DAS merupakan bagian kehidupan, papar Eka W Soegiri. Alangkah baiknya kita membangun Purwakarta, dengan bersama-sama melalui DAS Citarum. Kedepannya diharapkan, tidak ada lagi hutan yang ditebang terutama di wilayah konsevasi. Dan ini merupakan prinsip Kementerian Kehutana RI, dalam membangun suatu wilayah dengan berbagai peran yang berhubungan.

Sedangkan Herman Idrus Direktur Utama PJT II Jatiluhur menyatakan, bahwa dalam MoU ini pihaknya selaku pengelola Danau Jatiluhur, akan menjadikan hutan disekitar Jatiluhur sebagai hutan lindung dan konservasi alam. Dengan demikian, kedepannya diharapkan akan mampu meningkatkan potensi warga yang ada di sekitar.

PJT II Jatiluhur, kata dia, sudah menunggu lama adanya MoU tersebut. Dengan adanya kerjasama ini, maka pihaknya akan mengkonversikan hutan diwilayah Jatiluhur untuk dijadikan hutan lindung dan menjadikan pariwisata berbasis lingkungan. Pihaknya juga akan mengajak masyarakat, dalam meningkatkan potensi wilayah sekitar Jatiluhur dan Citarum. [yan]

Pelita | 20 Februari 2014 | Hal. 14