Bogor, Perhutani (15/2/2022) | Direktur Operasi dan Perhutanan Sosial (PS) Perum Perhutani Natalas Anis Harjanto melakukan kunjungan kerja di wilayah Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bogor, meninjau lokasi budidaya tanaman serai wangi di petak 24a dan 26b Resort Pemangkuan hutan (RPH) Tenjo dan RPH Maribaya seluas 85,08 ha. Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan ( BKPH) Parung Panjang, dan dilanjut peninjauan lokasi persemaian tanaman Jati Perhutani Plus (JPP) Mandiri di Blok Cijantungan petak 34d dan lokasi rencana tanaman cabe dalam rangka membantu pemerintah dalam meningkatkan ketahanan pangan. Jum’at (15/2).

Hadir pada kesempatan tersebut Direktur Operasi dan Perhutanan Sosial (PS) Perum Perhutani Natalas Anis Harjanto, Administratur KPH Bogor yang diwakili oleh Wakil Administratur KPH Bogor, Ferry Yulianto, Kasi Kelola Sumber Daya Hutan (SDH) Firman Nasuition, Kepala Sub Seksi Hukum Kepatuhan dan Komunikasi Perusahaan, Syafirilis , Asisten Perhutani BKPH Parung Panjang Agus Darmaya serta para tokoh masyarakat Parung Panjang.

Pada kesempatan itu Natalas mengatakan, tanaman sereh wangi mempunyai beberapa kegunaan, salah satunya berpotensi untuk mencegah terjadinya erosi tanah dan merehabilitasi lahan-lahan kritis. Selain itu juga memliki nilai komersial yang diharapkan mampu memberikan kontribusi pendapatan Perusahaan, terutaman sebagai bahan komodity minyak atsiri serai wangi yang akan dikembangkan di KPH Bogor, kepada jajaran KPH dan BKPH Parung untuk dapat memelihara secara intensif. imbuhnya

Administratur Perhutani melalui Wakil Administratur Ferry Julianto menyatakan perlakuan terhadap budidaya serai wangi selalu dipantau perkembangannya, dan seluruh aktifitas dilapangan tercatat dalam buku kegiatan mandor tanaman, termasuk tata waktu tanam, kemudian panen pertama dengan jangka waktu 6 bulan, dan panen selanjutnya per 3 bulan sekali.

“Dalam perencanaan budidaya tanaman serai wangi, satu rumpun menghasilkan 0,5 kg , jika 1 haktar terdapat 3500 rumpun maka pada panen pertama nanti sekitar bulan juni menghasilkan 1.750 kg per haktarnya”, ujar Ferry lebih lanjut.

Sedangkan Agus Darmaya Asper BKPH Parung Panjang menyatakan, kegiatan budi daya tanaman serai wangi melibatkan masyarakat setempat, dengan tujuan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitarnya, ujarnya.(KOM-PHT/BGR/MUL).

 

Editor : MZ

Copyright©2022