Sekitar 1.000 hektare lahan kosong milik Perhutani di wilayah Gombong Selatan yang dijarah massa awal masa reformasi (1998-1999), kini  rampung dihijaukan kembali oleh Perum Perhutani, Areal hutan tersebut berada di per  bukitan karst yang masuk  Kecamatan Ayah, Buayan  dan Rowokele.
Menurut Kepala Urusan Humas Perum Perhutani Kedu Selatan, Setiawan Agus  Purnomo, jenis tanaman antara lain akasia, mahoni, jati,  jarak dan nyamplung. Khu  sus di areal yang berdekatan dengan Pantai Menganti,  Karangbolong dan Pasir, bibit yang ditanam didominasi nyamplung sebagai bagian dari program industri pembuatan biodiesel.
Reboisasi dilaksanakan dalam tiga tahap, yaitu tahun 2007 seluas 163,3 hektare,  tahun 2009 (412,3) dan 2010 seluas 435,4 hektare. “Proses  reboisasi dilakukan tahun  2007 sampai 2009 dengan sistem pengkayaan atau penanaman aneka bibit tanaman,” ungkap Setiawan  Agus di ruang kerjanya, baru-baru ini.
Diungkapkan, awal reformasi lalu merupakan masa  penuh keprihatinan bagi Perum Perhutani, karena maraknya penjarahan massal di areal hutan negara, termasuk wilayah hutan Gombong  Selatan. Akibat penjarahan tersebut sekitar seribu hektare lahan hutan yang didominasi tanaman jati, habis di  jarah.
Kerugian Perhutani saat itu cukup besar, mengingat kayu jati memiliki nilai jual  tinggi.”Penghijauan kembali yang dimulai tahun 2007  lalu, dilaksanakan berdasarkan instruksi Wakil Presiden  yang saat itu dijabat Jusuf  Kalla,” jelas Agus.
Nama Media : KOMPAS
Tanggal        : Selasa, 24 Mei 2011/h. 21
Penulis         : Rek
TONE           : NETRAL