SARADAN, PERHUTANI (29/05/2020) | Upaya untuk meningkatkan pendapatan perusahaan dari Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) sektor Agroforestry porang, Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Saradan mendapat dukungan dari Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH). Hal itu terungkap saat pertemuan antara jajaran Perhutani KPH Saradan dengan mitra LMDH di Kantor Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Pajaran, Kamis (28/05).

Di tempat terpisah Aministratur KPH Saradan, Noor Rochman mengatakan jika ada 8 LMDH yang mempunyai kerjasama tanaman porang dengan Perhutani yang menyatakan siap untuk mendukung peningkatan produksi porang di KPH Saradan. Menurutnya dari 4 BKPH yaitu BKPH Pajaran, Tulung, Kedungbrubus dan Kaliklampok ada 73 anak petak tanaman porang dengan luas baku 1953 ha dan terdapat tanaman porang produktif seluas 507,20 ha. “Dari keluasan tersebut diharapkan mendapatkan penghasilan pendapatan kotor senilai Rp 6,3 Miliyar,” kata Noor Rochman.

“Kegiatan ini juga merupakan implementasi dari kerjasama tripartit antara Perhutani, LMDH dan PT Asia Prima Konjact (APK) madiun di bidang Agroforestry,” tambah Noor Rochman.

Sementara itu Ketua LMDH Pandan Asri Desa Pajaran, Dikir mengatakan bahwa pihaknya sangat mendukung kesepakatan kerjasama tanaman porang yang telah dilakukan sebelumnya. “Kami akan konsekuen untuk memenuhi hak dan kewajiban-kewajiban kami sebagai mitra kerja Perhutani,” ujarnya.

Bersadarkan data yang ada saat ini di wilayah Perhutani KPH Saradan, Agroforestry tanaman porang dikerjasamakan dengan 8 LMDH yaitu LMDH Pandan Asri, LMDH Rimba Mas Sejahtera, LMDH Wono Joyo Waluyo, LMDH Pandan Arum, LMDH Wono Joyo Kusumo, LMDH Sumber Wono Lestari, LMDH Wono Makmur dan LMDH Wono Lestari. LMDH tersebut mengerjakan di lahan PLDT dikawasan hutan BKPH Pajaran, Tulung, Kedungbrubus dan BKPH Kaliklampok. (Kom-PHT/Srd/Swn)

Editor : Ywn

Copyright©2020