BANDUNG, PERHUTANI (25/03/2022) | Perhutani Bandung Selatan menerima 5 (lima) orang mahasiswa semester 6 Program Studi Kehutanan Fakultas Kehutanan Universitas Winaya Mukti (Unwim) Jatinangor untuk magang Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di aula kantor Perhutani Bandung Selatan pada Jumat (25/03).

Magang tersebut berlangsung selama 1 semester genap 2021-2022 dan ditempatkan di 4 (empat) Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) yaitu BKPH Rajamandala, BKPH Ciwidey, BKPH Banjaran dan BKPH Cililin.

Pada kegiatan tersebut, Administratur Perhutani Bandung Selatan Arif Marghana diwakili oleh Wakil Administratur Perhutani Bandung Selatan Nurul Anwar beserta jajaran, serta dari Fakultas Kehutanan Universitas Winaya Mukti (Unwim) hadir Sri Wilujeng Dekan Fakultas Kehutanan Universitas Winaya Mukti, dosen pembimbing dan 5 (lima) orang mahasiswa magang.

Nurul Anwar yang juga merupakan alumni Fahutan Unwim menyambut baik kedatangan para mahasiswa yang akan melaksanakan magang di Perhutani Bandung Selatan.

“Waktu magang para mahasiswa cukup lama selama 1 (satu) semester (Maret s.d. Juli 2022). Tentunya harus benar-benar dimanfaatkan untuk mengaplikasikan antara teori di bangku kuliah dengan pelaksanaan kerja yang sesungguhnya. Semoga pelaksanaan MBKM ini bisa berjalan lancar sesuai harapan kita semua, “ ujarnya.

Sementara itu Sri Wilujeng mengatakan, “Universitas Winaya Mukti punya perjanjian kerja sama dengan pihak Divre Perhutani Jabar dan Banten, salah satunya mahasiswa magang dalam program kampus merdeka. Kemudian harapan kami, ini akan tetap berlanjut melakukan kerja sama dengan pihak Perhutani.

“Kami mengharapkan bantuan dan kerja sama dari pihak Perhutani KPH Bandung Selatan, kegiatan merdeka belajar ini adalah kesempatan mahasiswa untuk berkreasi, berinovasi, bahkan bukan di bidangnya pun masih diakui, tapi untuk fakultas kehutanan karena ini pertama kali dilaksanakan jadi kami masih memilih bidang, kerangkanya di bidang kehutanan. Mereka mahasiswa kami bisa berkembang di bidangnya karena akan menjadi sarjana kehutanan harus memiliki keterampilan soft skill maupun orientasi kelapangannya karena jujur kami selama 5 semester ini karena ada MKBM itu masih dikelas, masih berbentuk teori saja, walupun praktikum ada tapi tidak seintens seperti magang saat ini. Jadi yang jelas kami berharap banyak dari magang ini mahasiswa nantinya dapat memiliki keterampilan, memiliki wawasan, memiliki pengalaman yang Insya Allah jadi modal mereka sebagai sarjana kehutanan,” ujarnya lebih lanjut.  (Komp-Pht Bds/Yans)

Editor : MZ

Copyright©2022