Jakarta (ANTARA News) – Menteri Kehutanan (Menhut) Zulkifli Hasan menegaskan pengembangan kawasan hutan untuk pemanfaatan hasil hutan bukan kayu (HHBK) jadi prioritas eksploitasi hutan masa depan. “Eksploitasi hutan dengan hanya menebang kayu tidak lagi jadi model,” kata Menhut saat mengunjungi hutan lindung Urug, Tasikmalaya, Selasa.

“Saat ini kawasan hutan dikembangkan untuk pemanfaatan HHBK. Industri pengolahan bambu bisa jadi salah satu model pemanfaatan HHBK,” kata Menhut. Ia mengatakan, industri yang memanfaatkan tanaman hutan bambu memiliki prospek untuk menciptakan aglomerasi sektor hutan.

Olahan bambu menjadi sumpit, tusuk sate, tusuk gigi, dan bahan bakar alternatif, kata Menhut, mampu menyerap tenaga kerja di sekitar hutan tanpa merusak ekosistem hutan. Selain itu, menurut dia, pembukaan kawasan hutan untuk kegiatan ekowisata juga dimungkinkan sepanjang tidak membangun bangunan permanen di dalamnya.

Pada kesempatan itu Menhut meminta semua pihak mengoptimalkan pengelolaan hutan lindung Urug seluas 300 hektare. Dia meminta Perum Perhutani yang selama ini diberi kewenangan menjaga dan mengelola hutan lindung Urug lewat skema Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) untuk terus meningkatkan kinerjanya.

Menteri juga menyatakan masyarakat tetap diperbolehkan membuka warung dan berdagang di kawasan peristirahatan yang ada di hutan lindung tersebut.

(A027)

Editor: Ella Syafputri
Antaranews.com :: Selasa, 6 Maret 2012 23:34 WIB