hujanturunribuanJPPditanam@2014 copyMOJOKERTO, PERHUTANI (18/11) – Memasuki musim penghujan, ditandai dengan intensitas curah hujan yang meningkat, Perhutani Mojokerto mulai menanam ribuan bibit Jati Plus Perhutani (JPP) di wilayah Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Mantup, Selasa.

Jati plus dengan metode stek pucuk ini ditanam di petak 54 Q, kawasan Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Kedungwangi, BKPH Mantup wilayah Perhutani  Mojokerto, Divisi Regional Jawa Timur.

Penanaman bibit JPP dengan jarak tanam 3 x 3 meter pada lubang tanam yang telah disiapkan satu bulan yang lalu ini seukuran 40 x 40 cm dengan kedalaman 40 cm dan penampang 30 cm tersebut telah terisi pupuk kandang bercampur topsoil yang telah diremahkan.

Tak kurang 50 orang terlibat didalamnya. Terlihat Wakil Administratur Mojokerto Timur, Hendra Lesmana, Asper/KBKPH Mantup, Irawan dan petugas Perhutani BKPH Mantup serta masyarakat yang tergabung dalam wadah Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Kedungwangi, Kecamatan Sambeng, Kabupaten Lamongan ikut “berjibaku” menanam JPP.

Hendra Lesmana mengatakan; jumlah bibit JPP siap tanam di petak 54 Q seluas 3.5 hektare sebanyak 4.557 plances.

Sedangkan luas tanaman Perhutani  Mojokerto tahun 2014 (tanaman tahun berjalan) seluas 2.083,4 hektare dengan kebutuhan bibit untuk tanaman pokok sebanyak 1.8 juta plances. Bila termasuk tanaman pengisi, tepi dan hias sebanyak 2.5 juta plances.

Lebih lanjut Hendra mengatakan; Tanaman merupakan modal utama bagi perusahaan. Untuk itu perlakuan ektra serta kepedulian kita terhadap tanaman senantiasa ditingkatkan agar berhasil dan tumbuh dengan baik. “Kita ingat selalu landasan kerja 4P; Peduli Perusahaan, Peduli Karyawan, Peduli Tanaman dan Peduli Sosial”, imbuh Hendra dengan antusias.

Jati Plus Perhutani (JPP) adalah jati unggul produk Perhutani yang diperoleh melalui program pemuliaan pohon. JPP dapat dikembangkan melalui dua cara pembiakan, yaitu; pembiakan vegetatif (stek pucuk dan kultur jaringan) dan generatif (benih KBK). (Kom PHT Mojokerto / Eko Eswe)

Editor  :  Dadang K . Rizal

@copyright 2014