JATIMTIMES.COM (28/7/2017) | Sejumlah elemen bergotong royong membersihkan sampah yang menumpuk di kawasan hutan milik Perhutani KPH Blitar, tepatnya di Resort Pemangku Hutan Ngubalan atau Luk Songo. Mereka yang terlibat kerja bakti antara lain KRPH, mahasiswa KKN IAIN Tulungagung, komunitas Goes Luk Songo, grup Vespa, grup medsos Icethe, Luk Songo Trail, Polsek Pucanglaban dan apemerintah Desa Demuk.

Acara spontan Jumat bersih itu diapresiasi oleh Asisten Perhutani Bambang Sugondo yang turut hadir di lokasi. “Setelah dibersihkan, kita akan lakukan pemasangan larangan pembuangan sampah. Bahkan untuk memberi efek jera, kami akan lakukan patroli gabungan dan menangkap pembuang sampah di wilayah kami dengan memberi sanksi agar jera,” ujar Bambang.

Sanksi yang dimaksudkan, menurut Bambang, di antaranya membuat surat pernyataan agar tidak mengulangi perbuatannya. “Sanksi denda belum. Undang-undang sudah ada, Nomor 18 atahun 2008 tentang pengelolaan sampah. Namun di awal akan kami beri peringatan,” ucap Bambang.

Kawasan yang dibersihkan merupakan jalur wisata. Karena itu, harus dijaga kebersihannya. “Kami harap setelah ini tidak ada pembuangan sampah di sini. Ini untuk olahraga para pesepeda dari berbagai daerah juga,” kata Kawit dari komunitas MTB Luk Songo.

Warga Panjerejo, Rejotangan, berusia 50 tahun itu prihatin jika perilaku seperti itu tidak dihilangkan dari kebiasaan masyarakat. “Semua masyarakat rugi. Kami yang selalu ingin hidup sehat dengan olahraga justru diganggu oleh ulah mereka. Kasihan juga generasi kita,” ungkap Kawit.

Acara Jumat bersih yang dilakukan itu mengundang banyak perhatian komunitas di Tulungagung. Kepedulian yang ditunjukkan diharapkan akan menjadikan budaya “sungkan” bagi para pembuang sampah di Kota Marmer tersebut.

Sumber : jatimtimes.com

Tanggal : 28 Juli 2017