JATIMTIMES.COM (12/08/2021) | Bupati Bondowoso KH. Salwa Arifin menandatangani ‘Memorandom of Undarstanding (MoU)’ atau nota kesepahaman pengembangan daerah wisata dengan Perum Perhutani Bondowoso di peringgitan pendapa bupati, Kamis (12/08/2021).

Ada enam titik atau wilayah yang dikerjasamakan sebagai kawasan pariwisata. Diantaranya, di Kecamatan Ijen seperti di wilayah Kawah Wurung dan Mega Sari.

Salwa mengucapkan terimakasih kepada Perum Perhutani Bondowoso yang telah berkenan melakukan kerjsama guna mengembangkan potensi wisata. Menurutnya, kerjsama tersebut sebagai langkah memacu kepariwisataan guna memberdakan dan mengembangkan seluruh potensi sumber daya alam.

“Saya salut ada MoU dengan KPH Perhutani untuk mempercepat pembangunan wisata,” ungkapnya usai proses MoU dilakukan.

Salwa menyatakan bahwa pengembangan kepariwisataan di Bondowoso tidak dapat dilakukan oleh salah satu pihak melainkan diperlakukan kerjsama dengan pihak lainnya.

MoU tersebut diharapkan lekas ditindaklanjuti secara teknis oleh Dinas Pariwisata. Sebab, Salwa ingin ada peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pariwisata, minimal setelah pandemi Covid-19 berakhir.

“Ada tindaklanjut dan proses teknis. Ada langkah nyata sehingga wisata ini ada manfaatnya untuk meningkatnya PAD,”harapannya.

Sementara Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga ( Disparpora ) Kabupaten Bondowoso Mulyadi menyebutkan, dalam mengelola wisata pihaknya memerlukan payung hukum sehingga perlu dilakukan MoU antara Pemerintah Bondowoso dengan Perhutani.

“Hampir 100 persen wisata kita ada di lahan perhutani. Maka regulasi ini kita lakukan dulu supaya dalam pembangunan nanti bisa maksimal,”terangnya.

Kendati demikian, Mulyadi belum memberikan keterangan banayk tentang proyeksi pengembangan objek wisata di lokasi yang dikerjasamakan.

“Detailnya secara teknis akan kami sampaikan lebih lanjut,” ujarnya kepada awak media.

Sementara Adm Perhutani KPH Bondowoso Andi Andrian Hidayat mengaku siap mendukung pembangunan pariwisata di Kota Tape ini. Bahkan Perhutani KPH Bondowoso punya misi untuk mengembangkan pariwisata.

“Ini adalah kesepahaman bersama karena yang akan dikelola kawasan perhutanan. Karena pariwisata sekitar 70 persen ada di kawasan hutan. Kami akan support itu,”terangnya.

Dengan MoU tersebut, lanjut Andi, tidak akan lagi yang tidak dikoordinasi di lapangan. “Kalau terkoordinasi, maka masyarakat dengan lembaganya akan membangun Geopark yang benar,”tutupnya.

Sumber : jatimtimes.com

Tanggal : 12 Agustus 2021