Direktur Utama (Dirut) Perum Perhutani Bambang Sukmananto membantah tudingan Bupati Malang Rendra Kresna yang mengatakan Perhutani kurang memberikan kontribusi secara positif terhadap pelestarian lingkungan di wilayah Kabupaten Malang.

Dalam kaitan dengan bencana banjir atau kebakaran misalnya, kata Bambang, petugas Perhutani selalu berada di garda terdepan, membantu penanggulangan bencana.

“Itu tugas utama kita. Ada petugas yang stand by dilapangan bahkan orang Perhutani sampai di level paling bawah. Tapi kita memang tidak langsung lapor ke pemkab (pemerintah kabupaten),” ujarnya saat dihubungi Media Indonesia, Minggu (24/3).

Pernyataan itu bertolak belakang dengan pernyataan Bupati Malang bahwa saat terjadi bencana Pemkab Malang menanggung semuanya. Di sisi lain, ia menolak anggapan tidak mengelola kawasan hutan dengan baik yang berakibat banyaknya lahan gundul dan hampir di semua lokasi menjadi lahan kritis.

“Enggak seperti itu. Itu sisa-sisa zaman reformasi di mana penggundulan hutan luas sekali. Sekarang, setiap tahun kita menanam 50 ribu hektare di Jawa dan yang ditebang itu di bawah 5 hektare,” tuturnya.

Memang Bambang mengungkapkan, untuk mengawasi hutan di wilayah Malang yang luasnya sekitar 10% dari hutan di Jawa Timur seluas 1,2 juta hektare ada kesulitan. Terutama ketersediaan petugas lapangan. Namun, ia tidak merinci berapa ketersediaan petugas lapangan di sana. Akibatnya, perambahan hutan sulit diatasai.

“Yang menjadi kendala perambahan hutan. Malang itu banyak daerah-daerah wisata yang dimanfaatkan oleh masyarakat. Daerah pegunungan dimanfaatkan untuk di luar tanaman hutan,” katanya.

Bambang menjelaskan, Perhutani hanya mengelola hutan lindung dan hutan produksi. Sementara hutan konservasi menjadi tugas pengawasan dinas kehutanan setempat. Di luar itu merupakan lingkup kewenangan pemkab.

Mengenai rencana Pemkab Malang untuk mengambil alih pengelolaan hutan, ia menyerahkan sepenuhnya kepada Kementerian Kehutanan sebagai regulator.

“Regulasi itu Kementerian Kehutanan. Perhutani hanya sebagai operator untuk mengelola hutan lindung dan hutan produksi,” pungkasnya. (Anshar Dwi Wibowo)

Editor: Asnawi Khaddaf
metrotvnews.com :: Senin, 25 Maret 2013 | 00:31 WIB