BANDUNG, PERHUTANI (4/10/2018) | Dalam upaya memajukan perlebahan Indonesia dan meningkatkan daya saing usaha perlebahan Indonesia secara internasional, Perum Perhutani bersama Asosiasi Perlebahan Indonesia (APIDA) Jawa Barat menyelenggarakan Diskusi Perlebahan di Kantor Divisi Regional Jawa Barat dan Banten, Bandung pada Kamis (04/10).

Kegiatan Diskusi Perlebahan diantaranya membahas potensi perlebahan di Jawa Barat, permasalahan yang dihadapi peternak lebah, serta rencana aksi untuk memajukan perlebahan Indonesia dengan  kebutuhan 250.000 ton madu di Indonesia.

Turut hadir dalam acara tersebut Kepala Divisi Regional Jawa Barat dan Banten Andi Purwadi, Dewan Pertimbangan APIDA Jawa Barat Ajat Sudrajat dan H.Rosyid Ms, 2 orang perwakilan dari Universitas Padjadjaran, peternak lebah di Jawa Barat, Administratur KPH Bogor, Administratur KPH Purwakarta, Administratur KPH Bandung Selatan dan perwakilan dari 10 KPH lingkup Divisi Regional Jawa Barat dan Banten.

Kepala Divisi Perum Perhutani Regional Jawa Barat dan Banten Andi Purwadi menyampaikan bahwa ini merupakan komitmen Perhutani untuk meningkatkan perlebahan di Jawa Barat dengan menghidupkan kembali Asosiasi Perlebahan Indonesia.  Dilakukan pemilihan pengurus APIDA Jawa Barat, sebagai persiapan pelaku perlebahan di Jawa Barat menjelang Asian Apicultural Association Conference pada 24-25 Oktober di Jakarta.

Ditambahkan Andi bahwa Perhutani menetapkan rencana aksi pengembangan areal pakan lebah khususnya di Jawa Barat, sehingga diharapkan ketersediaan pakan lebah di Jawa Barat dapat diperoleh sepanjang tahun.

Dewan Pertimbangan APIDA Jawa Barat Ajat Sudrajat sekilas memaparkan perkembangan perlebahan di Jawa Barat beserta potensi dan faktor-faktor pendukung seperti telah adanya Pusat Perlebahan Nasional di Parung Panjang yang dikelola Perhutani, teknologi, sumberdaya dan pemasaran serta adanya Badan Layanan Umum (BLU) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) yang dapat mendukung permodalan bisnis perlebahan.

Dewan Pertimbangan APIDA Jawa Barat H. Rosyid menambahkan potensi sumberdaya hutan dan konsumsi/ kebutuhan masyarakat saat ini terhadap madu menjadi peluang untuk meningkatkan daya saing bisnis perlebahan  (Kom-PHT/Divre Janten/AT).

 
Editor: Ywn
Copyright©2018