MOJOKERTO, PERHUTANI (27/1/2021) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Mojokerto bersama Bupati Lamongan melaksanakan panen raya jagung hibrida di kawasan hutan petak 34d  Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Sedah, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Dradah yang masuk wilayah administratif Kabupaten Lamongan, Rabu (27/1).

Kegiatan dalam rangka mendukung program pemerintah tentang ketahanan pangan yang dilaksanakan di Desa Mojorejo, Kecamatan Modo tersebut dihadiri oleh jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Lamongan, jajaran Perhutani KPH Mojokerto dan anggota Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Wonorejo.

Administratur Perhutani KPH Mojokerto Nur Budi Susatyo dalam sambutannya menyampaikan bahwa dalam pengelolaan hutan yang ada di kabupaten Lamongan dapat memberikan manfaat yang optimal kepada masyarakat. “Dengan adanya akses yang diberikan oleh pemerintah yang lebih luas dan legal kepada masyarakat, ia berharap agar masyarakat bisa memanfaatkan hutan melalui program Perhutanan Sosial, tetapi pemanfaatan hutan ini harus mengikuti koridor ketentuan yang berlaku sehingga fungsi hutan tetap terjaga dan dapat memberikan manfaat ekologi, ekonomi dan sosial,” kata Nur Budi

Sebelumnya dalam laporannya Plt. Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Lamongan, Sujarwo menyampaikan bahwa produktifitas jagung di Kabupaten Lamongan mengalami peningkatan yang sangat luar biasa sejak 4 tahun terakhir ini, “Sejak dicanangkan gagasan pengembangan kawasan budidaya modern dengan target provitas rata-rata 10 ton per hektar,” ujarnya.

Sementara itu Bupati Lamongan Fadeli mengajak untuk selalu bersyukur karena ditengah wabah Covid-19, masyarakat Desa Mojorejo Kecamatan Modo masih bisa melaksanakan panen raya jagung. “Saya berharap hasil panen jagung ini bisa maksimal seperti tahun 2020 lalu,” pungkasnya. (Kom-PHT/Mjk/Umi)

Editor : Ywn

Copyright©2021