SURABAYA, PERHUTANI (8/3/2021) | Perhutani Divisi Regional (Divre) Jawa Timur (Jatim) bersama Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) melakukan panen raya jagung pada lahan seluas 6 hektar di kawasan hutan Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Tuban, Sabtu (6/3).

Pelaksanaan panen raya jagung ini sebagai tindak lanjut dari penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Koperasi HKTI Tani Makmur Sejahtera (TAMARA) tentang kerjasama kemitraan Offtaker komoditi jagung di wilayah Perhutani Divre Jatim pada bulan Nopember 2020 di Jakarta.

Kepala Perhutani Divre Jatim Karuniawan Purwanto Sanjaya mengatakan, bahwa penanaman jagung di dalam kawasan hutan yang memanfaatkan lahan pada sela-sela tanaman pokok kehutanan sebagai bukti nyata Perhutani membantu ketahanan pangan nasional dan melakukan pemberdayaan guna meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar hutan.

Karuniawan menjelaskan, panen jagung ini baru dilaksanakan di lokasi demplot seluas 6 hektar di petak 4d wilayah Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Sigagak, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Sunduluan, KPH Tuban.

“Kerja sama Agroforestry jagung tahun 2021 di wilayah Perhutani KPH Tuban sendiri ada seluas 2.920,6 hektar dengan melibatkan sebanyak 65 Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) di wilayah kerja KPH Tuban. Sedangkan untuk keseluruhan kerja sama Offtaker jaung dengan Koperasi HKTI TAMARA rencananya seluas 10 ribu hektar yang tersebar di KPH Tuban, KPH Jatirogo, KPH Parengan dan KPH Bojonegoro,”  terang Karuniawan.

Sementara itu dalam sambutannya Ketua Umum HKTI Moeldoko yang disampaikan oleh Wakilnya Dody Imron Kholid mengatakan, bahwa panen jagung ini merupakan salah satu wujud HKTI untuk membantu program pemerintah dalam ketahanan pangan Nasional. “HKTI melalui Koperasi TAMARA ingin membantu masyarakat dalam hal permodalan, saprodi dan pemasaran,” ujarnya.

“HKTI siap mencarikan modal lewat Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada bank yang sudah bekerja sama, selain itu pihaknya akan mengurai kelangkaan pupuk bersubsidi maupun non subsidi. HKTI telah bekerja sama dengan beberapa perusahaan lewat Koperasi TAMARA  ke perusahaan penampung,” tambah Dody

Ia menambahkan bahwa HKTI hadir untuk membantu menyelesaikan masalah yang saat ini sering terjadi, seperti adanya ketimpangan lahan, kerusakan lingkungan, ketahanan pangan dan harga pasca panen.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang tidak sempat hadir dan diwakili oleh Bakorwil Bojonegoro Heny Herawaty menyampaikan permohonan maafnya, melalui Bakorwil Bojonegoro Khofifah menyampaikan pesan bahwa produksi jagung merupakan komoditas penyumbang 30 persen ketahanan pangan Nasional.

“Saya menyambut baik program kerja sama antara  HKTI dan Perhutani. Diharapkan juga ada pembangunan industri dari hulu sampai ke hilir sehingga memudahkan petani dalam pembiayaan, sehingga petani hutan bisa meningkat perekonomiannya dan bisa sejahtera,” pesan Khofifah melalui Bakorwil Bojonegoro yang dihadiri oleh Heny Herawati.

Usai kegiatan seremonial, acara dilanjutkan dengan  penanaman bersama di lokasi panen raya jagung dan pelepasan hasil panen produksi jagung ke pabrik PT Charoen Pokphand Sidoarjo. (Kom-PHT/DivJatim/DJ)

Editor : Ywn

Copyright©2021