PEKALONGAN TIMUR, PERHUTANI (06/06/2022 ) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Pekalongan Timur bersama berbagai lintas komunitas dan masyarakat Kabupaten Batang melakukan aksi penyelamatan hutan dengan menanam berbagai jenis bibit tanaman seperti puspa, beringin, damar dan lainnya di sekitar Lereng Gunung Prau Kecamatan Bawang Kabupaten Batang, Sabtu (04/06).

Kegiatan yang dihelat selama dua hari berturut-turut mulai Sabtu (04/06) hingga Minggu (05/06) dengan diawali acara camping ceria di sekitar rest area Dharmawangsa Deles Bawang tersebut dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Tahun 2022.

Administratur KPH Pekalongan Timur Untoro Tri Kurniawan mengapresiasi dan mendukung peran serta dari para komunitas pecinta alam, ormas dan unsur lainnya yang terlibat dalam aksi penyelamatan hutan ini. “Kita berharap kegiatan ini terus berlanjut demi menjaga hutan tetap lestari hingga anak cucu,” ungkapnya.

Untoro juga menambahkan bahwa dalam kegiatan pengawasan, sosialisasi kepada masyarakat, Perhutani selalu berkoordinasi dengan pemerintah daerah serta stakeholder terkait lainnya.

Salah satunya komunitas yang ikut dalam kegiatan penanaman pohon ini, yakni komunitas Seni Bela Diri Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Batang, Chaeru Thoriqin sebagai koordinator mengatakan pihaknya ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan yang asri dan lestari.

“Sebanyak 300 siswa dan 100 warga anggota PSHT. turut andil dalam kegiatan ini,” kata Thoriqin.

Sementara itu, panitia kegiatan Aksi Penyelamatan Hutan, Subur mengatakan aksi ini juga menjadi ajang menjalin silaturahmi antar komunitas pecinta alam, pelajar dan ormas yang ada di wilayah Batang maupun dari luar daerah. Seperti PSHT, Orari, SAR, Bravo, Rapi, Kokam, Bajapala, RBC, Celeng, KPGB, MRI, ACT, Omah Alam, Onion, Argabatra, Kalingga Adventure, Ngopi Serang, Dieng Komunitas, Curtina Hasta Kama serta sejumlah pelajar pecinta alam lainnya.

“Kita berharap aksi kegiatan penyelamatan hutan ini akan terus berlanjut. Mengingat banyak hutan di lereng Gunung Prau yang gundul dan berubah fungsi,” lanjutnya. (Kom-PHT/Pkt/Hwr)

Editor : Aas

Copyright©2022