KEDU SELATAN, PERHUTANI (27/02/2021) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kedu Selatan menggiatkan pembinaan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) dalam rangka mengevaluasi pengelolaan Sumber Daya Hutan bersama masyarakat melalui pola Pemanfaatan Lahan Dibawah Tegakan (PLDT) khususnya untuk agroforestry dan jasa wisata alam di Desa Pesangkalan, Kecamatan Pagedongan, Banjarnegara, Jum’at (26/2).

Selain Kepala Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Banjarnegara Bambang Hariyadi, hadir juga pemerintah desa setempat dan kurang lebih 15 anggota LMDH Rimba Usaha.

Administratur KPH Kedu Selatan melalui Kepala BKPH Banjarnegara, Bambang Hariyadi menjelaskan bahwa potensi pemanfaatan lahan di bawah tegakan di hutan pangkuan desa Pesangkalan cukup banyak. Tanaman Cincau Hitam dan Kopi mempunyai nilai ekonomi tinggi. Begitu pula konsep wisata yang baik akan menjadi peluang untuk masyarakat sekitar desa hutan menambah pendapatan sekaligus meningkatkan kesejahteraan dalam situasi pandemi covid-19.

“Budidaya tanaman cincau hitam dan kopi yang sudah ada diharapkan benar-benar dikelola dengan baik, begitu juga pengelolaan wisata seperti Curug Pletuk dan Watu Diesel yang sudah diijinkan dibuka kembali, agar tetap mengacu pada protokol kesehatan untuk menekan penyebaran virus corona. Merupakan suatu keuntungan tersendiri bagi masyarakat desa Pesangkalan jika potensinya benar-benar dikelola dengan baik sesuai aturan yang ada, sehingga kesejahteraan meningkat dan hutan pun tetap lestari,” jelas Bambang.

Kepala Desa Pesangkalan, Sarmin berterima kasih karena Perhutani membuka kesempatan bagi masyarakat desa Pesangkalan untuk turut memanfaatkan lahan hutan dan sangat mendukung kegiatan agroforestry dan wisata yang sudah dikelola warganya.

“Selanjutnya kami akan selalu membantu setiap kegiatan Perhutani khususnya dalam mengamankan hutan serta turut mengantisipasi bencana alam. Karena dari hutan, masyarakat juga bisa memperoleh pendapatan,” pungkas Sarmin. (Kom-PHT/Kds/Ken)

Editor : Ywn
Copyright©2021