Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan meminta Perum Perhutani mampu menjadi pihak terdepan dalam mengamankan ketersediaan pangan nasional.
“Perhutani jadi pihak yang berkepentingan membantu 30 juta rakyat miskin di sekitar hutan. Ada 5.300 desa dengan 5.4 juta keluarga itu aset yang harus dikelola dan dijaga untuk capai keberhasilan pangan,” kata Menteri Kehutanan (Menhut) sebelum Raker Perum Perhutani yang dibuka Menteri BUMN Mustafa Abubakar di Madiun. Selasa (1/3).
Menurut Menhut, Perhutani ke depan harus lebih mampu mengelola negara sesuai mandat undang-undang (UU). Perhutani juga mengemban tugas menambah luas tutupan hutan dengan aksi reboisasi di lahan kritis. “Perhutani juga harus terdepan lakukan penanaman,” ucap dia.
Terlebih lagi, kata Zulkifli, amanat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Bogor bulan lalu secara jelas menyebutkan bahwa Perhutani wajib mengamankan salah satu koridor ekonomi yakni menjamin ketersediaan pangan nasional.
Sementara itu. Ketua Dewan Pengawas Perhutani Muslimin Nasution mengatakan, Perhutani memang harus berhasil mengawal ketersediaan pangan untuk rakyat miskin.
“Harusnya tak ada masalah bagi Perhutani wujudkan itu. Di Jawa ini sarana, infrastruktur tersedia, tanah subur, lahan ada, akses pasar juga terbuka, Perhutani harus bisa entaskan kemiskinan,” kata Muslimin.
Dalam sambutan pembukaan Raker Perhutani, Menteri BUMN Mustafa Abubakar optimistis Perhutani sebagai BUMN kehutanan akan mampu mengelola hutan negara secara lestari.
Menurut dia, dengan tujuan pengelolaan hutan lestari. Perhutani menempati posisi strategis menjalankan kebijakan atau sistem kelestarian hutan dan sosial budaya.
Dia mengatakan, ada tiga misi dari Perhutani, yakni pelestarian hutan, ketahanan pangan, dan menjaga keanekaragaman hayati (biodiversity). “Meski bukan bisnis intinya mengupayakan ketahanan pangan, tapi harus ikut berkontribusi untuk itu,” kata Mustafa.
Nama Media : INVESTOR DAILY
Tanggal : Kamis, 03 Maret 2011 hal 7