NGANJUK, PERHUTANI (03/01/2020) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Nganjuk mendukung pelaksanaan Gerakan Nasional Pemulihan Daerah Aliran Sungai (GNPDAS) tahun 2020 di Kabupaten Nganjuk di petak 37, 38 dan petak 103 Resort Pangkuan Hutan (RPH) Jatirejo, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Berbek, Jumat (3/1).

Dalam sambutannya Bupati Nganjuk Novi Rachman Hidayat mengatakan, bahwa gerakan menanam ini tidak hanya sebatas kegiatan Seremonial saja tetapi harus dimaknai sebagai sebuah komitmen untuk melakukan aksi nyata dalam kegiatan menanam, Merawat dan Menjaga, ujarnya.

“Kondisi kerusakan lingkungan sudah kita rasakan pada musim kemarau lalu, dimana-mana kesulitan mendapatkan air, karena banyaknya mata air yang mati. Kerusakan hutan dan lahan yang disebabkan oleh kebutuhan jangka pendek akan menyebakan kesusahan pada jangka panjangnya”, terang Novi.

Lebih lanjut ia menyampaikan, sepanjang sejarah, bahwa keberadaan lingkungan hutan dan lahan yang ijo royo-royo akan sejalan dengan program pemerintah pusat untuk membangun Kawasan Lingkar Wilis Selatan (LWS). “Proyek Nasional LWS ini akan menghubungkan beberapa kabupaten mulai dari Kediri, Nganjuk, Ponorogo, Madiun”, tambah Novi.

Ditempat yang sama Administratur KPH Nganjuk Bambang Cahyo Purnomo mengapresiasi kegiatan tersebut dan berharap himbauan Bupati Nganjuk kepada masyarakat Desa Duren, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Nganjuk ini bisa didengar dan dilaksanakan agar lahan yang ditanami bisa menjadi hijau royo-royo, katanya.

Sementara itu Kepala Cabang Dinas Kehutanan (CDK) Nganjuk Udina Nainggolan selaku Ketua Pelaksana kegiatan GNPDAS Kabupaten Nganjuk menyampaikan, bahwa gerakan ini akan terus berlanjut utamanya di lahan-lahan kritis terutama untuk pelestarian sumber air, katanya.

Menurutnya, prioritas rehabilitasi hutan dan lahan di Kabupaten Nganjuk adalah penanganan lahan kritis seluas 8.073, 55 Ha dan lahan potensial kritis seluas 4.200,27  Ha” ungkapnya. (Kom.PHT/Srlt)

Editor : Ywn

Copyright©2020