TEMPO.CO, Bojonegoro – Perhutani menyediakan lahan seluas lebih dari 50 hektare di Bojonegoro, Jawa Timur, untuk dibangun menjadi area pabrik Pupuk Kujang Cikampek yang baru. Pabrik senilai Rp 8,1 triliun itu diproyeksikan lebih besar daripada yang ada di Cikampek, Jawa Barat, karena akan memiliki kapasitas produksi urea sebesar 1,1 juta ton per tahun.

“Kami mendukung penuh,” kata Direktur Utama Perum Perhutani Mustoha Iskandar dalam rapat percepatan ekonomi dan pembangunan yang dilakukan di rumah dinas Bupati Bojonegoro, Jumat, 11 September 2015.
Lokasi pabrik diproyeksikan di Desa Katur, Kecamatan Gayam—sekitar 25 kilometer arah barat Kota Bojonegoro. Lokasi itu juga sengaja dipilih tak jauh dari proyek gas Jambaran-Tiung Biru di Ngasem dan Tambakrejo, Bojonegoro.
Menurut Mustoha, untuk proses tukang guling lahan akan dikoordinasikan bersama Pemerintah Kabupaten Bojonegoro dan PT Pupuk Kujang. Karena itu, untuk proyek ini nantinya juga ada penghubung Menteri BUMN dan Menteri Kehutanan.
”Koordinasi terus berjalan,” katanya sambil menambahkan selama ini ada kendala soal tukar guling. “Yang kerap terjadi adalah proyek sudah kelar, tetapi tukar guling tanah belum selesai,” katanya mengingatkan.
Direktur Utama PT Pupuk Kujang Cikampek (PT PKC) Bambang Tjahjono mengatakan kapasitas pabrik di Bojonegoro sebanyak 1,1 juta ton per tahun itu nantinya untuk memenuhi kebutuhan pupuk untuk Jawa Tengah dan sebagian di Jawa Timur. ”Kami mampu dengan jumlah itu,” ujarnya.
Selain memproduksi urea, Bambang menambahkan, PT PKC juga akan memproduksi amonia sebanyak 110 ribu ton per tahun yang bisa digunakan untuk bahan baku bumbu masak dan juga bahan peledak untuk kebutuhan industri. “Pendirian sekaligus operasional Pupuk Kujang bisa menyerap tenaga kerja sekitar 2000 orang.”
Sementara itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Mariani Soemarno mengatakan pendirian pabrik Pupuk Kujang di Bojonegoro antara 2017-2018. Cepat dan tidaknya pendirian, kata dia, tergantung oleh beroperasinya gas di Jambaran dan Tiung Biru, di Bojonegoro.
Kedua proyek disebutnya saling terkait dan membutuhkan. “Jika proyek gas di kawasan Jambaran-Tiung Biru berjalan, proyek pendirian pabrik pupuk bisa terwujud,” katanya.
Adapun Bupati Bojonegoro Suyoto mengatakan bahwa segala persiapan telah dilakukan pihaknya untuk mendukung proyek-proyek itu. Menurut Suyoto, proyek pendirian pabrik  Pupuk Kujang nantinya bisa untuk menunjang Bojonegoro sebagai kawasan Lumbung Pangan dan Energi Migas. “Paling tidak, penyediaan pupuk seperti urea, yang selama ini kerap menjadi persoalan petani di Bojonegoro,” katanya. (SUJATMIKO)
Sumber: Tempo.co. Bisnis online
Tanggal: 12 September 2015