SUARAMERDEKA.COM (20/08/2018) | Seluruh peserta Program Siswa Mengenal Nusantara (SMN) 2018 asal Kalimantan Barat (Kalbar) mengkritisi permasalahan sampah plastik.

Ricky Pratama (16) siswa SMA 1 Bengkayang, Kalbar menyebutkan, untuk menekan banyaknya sampah plastik yang dibuang sembarangan paling tidak butuh sinergitas antas instansi termasuk melibatkan masyarakat.

Menurut Ricky, tempat pembuangan sampah sementara (TPS) harus ada, setelah itu dibutuhkan tempat pembuangan akhir sampah (TPA) lengkap dengan manajemen pengelolaannya.

“Di wilayah kami, keduanya masih belum maksimal. Penangannya berbeda dengan di Jawa Tengah, untuk itu kami akan membawa informasi pengelolaan sampah plastik ini ke Kalbar,” katanya, ketika ditemui di Vanaprastha Gedong Songo Park, Sabtu (18/8) sore.

Peserta lainnya, Rianti Oktaviani (15) siswa SMK 2 Pemangkat, Sambas, Kalbar mengungkapkan, ketika berada di Jawa Tengah sejak 13 hinga 21 Agustus 2018 mendatang dia bersama 22 orang peserta SMN 2018 telah dan berencana mengunjungi sejumlah tempat di bawah naungan Kementerian BUMN RI. Meliputi Perum Perhutani, PT Kereta Api Indonesia (KAI), PT Taman Wisata Candi Borobodur, Prambanan, dan Ratu Boko, serta PT Kawasan Industri Wijayakusuma.

“Informasi tentang sampah plastik dan penanganannya sangat kami butuhkan, minimal gerakan peduli sampah plastik bisa ditanamkan pada diri kita, kerabat, dan lingkungan sekitar,” ungkapnya.

Berbicara pengalamannya ketika berkunjung ke Jawa Tengah, Riyanti menuturkan, ia banyak mendapat pengetahuan baru. Termasuk pengetahuan tentang sistem pemesanan tiket hingga pemberangkatan kereta api dari stasiun. Selain itu, peserta SMN 2018 asal Kalbar juga mendapat pemahaman tentang apa saja yang dikelola Perum Perhutani.

Kepala Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Tengah, Bambang Catur Wahyudi memaparkan, Program SMN 2018 secara berkelanjutan diharapkan bisa turut serta membangun kapasitas nasional melalui peran generasi muda sebagai penerus bangsa.

“Selain menanamkan rasa bangga sebagai bangsa yang memiliki keragaman budaya nusantara, juga membangun karakter siswa. Peserta kita ajak untuk tidak mudah menyerah dalam menggapai cita-cita,” paparnya.

Administratur KPH Kedu Utara, Erwin menambahkan, ketika berada di Vanaprastha Gedong Songo Park semua peserta yang terdiri atas siswa serta guru berprestasi asal Kalbar selain diajak outbound, mereka juga mendapat informasi tentang beberapa komoditas hutan produksi yang dikelola Perum Perhutani.

Sebagaimana diketahui, Program SMN 2018 merupakan kegiatan pertukaran pelajar di Indonesia yang digagas Kementerian BUMN. Kegiatan ini difasilitasi seluruh BUMN yang memiliki wilayah kerja di 34 provinsi.

Khusus Provinsi Jawa Tengah, kegiatan tersebut dikoordinatori oleh PT KAI. Dalam proses seleksi, empat BUMN tersebut bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah. Peserta dari Jawa Tengah diberangkatkan ke Kalbar, sebaliknya peserta dari Kalbar diberikan kesempatan berkunjung ke Jawa Tengah.

“Di akhir kegiatan kemarin, peserta kita persilahkan untuk mengunjungi Candi Gedongsongo. Dengan demikian, kami yakin mereka bisa saling mengenal keanekaragaman budaya maupun kekayaan alam daerah lain,” imbuh Erwin.

Sumber : suaramerdeka.com

Tanggal : 20 Agustus 2018