KOMPAS.COM (16/07/2021) | PT PLN (Persero) menjalin kerja sama dengan PTPN Group dan Perhutani dalam pelaksanaan penggunaan biomassa sebagai bahan bakar atau co-firing di 52 lokasi pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).

Melalui kerja sama tersebut, Perhutani akan menyediakan woodchip dalam bentuk serbuk (sawdust), sementara PTPN memasok limbah perkebunan atau tandan kosong segar ke PLN untuk digunakan sebagai bahan co-firing.

Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini mengatakan, co-firing PLTU adalah upaya perseroan untuk memenuhi target nasional bauran energi baru terbarukan (EBT) 23 persen pada 2025.

“Sejauh ini, PLN menargetkan 52 lokasi co-firing PLTU tersebar di seluruh Indonesia. Untuk itu, dibutuhkan pasokan biomassa sebesar 9 juta ton per tahun pada 2025 dan kedepannya yang diharapkan dapat dipenuhi dari Perhutani dan PTPN,” tuturnya dalam konferensi pers virtual, Jumat (16/7/2021).

Direktur Utama PTPN Group Mohammad Abdul Ghani, mengatakan pihaknya berpotensi memasok 500.000 ton tandan kosong segar kepada PLN dan bertambah hingga 750.000 ton tandan kosong segar pada 2024.

“PTPN Group memiliki potensi biomassa berbasis komoditi perkebunan yang cukup besar antara lain biomassa dari komoditi Kelapa Sawit, Karet dan Tebu yang dimiliki oleh PTPN I hingga PTPN XIV,” tutur dia.

Sementara itu, Direktur Utama Perhutani Wahyu Kuncoro mengatakan, pihaknya menyiapkan klaster tanaman energi seluas 70.000 Ha dan rencana industri turunannya yaitu wood chip dan wood pellet sejak 2019, dan telah menjadi program dalam RJPP 2020-2024.

“Tidak hanya itu, Perhutani juga ingin berperan dalam program pemerintah mencapai target bauran energi nasional sebesar 23 persen pada 2025 dan target penurunan emisi sebesar 29 persen pada 2030 sesuai Paris Agreement,” ujarnya.

Sumber : kompas.com
Tanggal : 16 Juli 2021