MOJOKERTO – Salah satu hikmah penting yang terkandung dalam ibadah Ramadhan adalah dilatihnya kepekaan dan kepedulian kita terhadap sesama, terutama terhadap kaum dhuafa.

Di bulan Ramadhan tahun ini, Pramuka Saka Wanabakti Mojokerto menyikapi hal tersebut dengan berbagai kegiatan. Diantaranya sarasehan, white camp, tarawih dan tadarus, serta melakukan aksi sosial di lingkungan kantor Perhutani KPH Mojokerto  dari hasil patungan sukarela anggota Pramuka Saka Wanabakti, Sabtu sore, 27/7. Aksi tersebut berupa pembagian ta’jil kepada kaum miskin dan dhuafa, serta masyarakat umum lainnya yang sedang melintas.

“Kita lakukan aksi ini untuk menunjukkan eksistensi Gerakan Pramuka pada umumnya, dan Saka Wanabakti khususnya, di bulan penuh berkah ini”, ungkap Widhi Tjahjanto, Administratur Perhutani KPH Mojokerto selaku Kamabi Saka Wanabakti Mojokerto. “Kita ingin menunjukkan dan membuktikan bahwa kita memiliki kepedulian kepada sesama,” ujarnya.

Pembagian ta’jil dilakukan oleh 30 anggota Saka Wanabakti di Jalan HOS Cokroaminoto depan kantor Perhutani Mojokerto yang memang selalu ramai karena berdekatan dengan pasar induk kota. “Selain untuk kaum dhuafa yang berada di lingkungan ini, kami juga membagikan ta’jil kepada pengendara bermotor,” ungkap Sulistyatno, Koordinator Pembagian Ta’jil. “Kalau masih seliweran di perempatan pada jam-jam menjelang maghrib ini, pasti mereka perlu ta’jil sebelum sampai di tempat tujuan untuk berbuka puasa dengan keluarga,” tambahnya.

Sesungguhnya, kegiatan membagi-bagikan sesuatu di jalan secara gratis, sudah sangat lazim dilakukan, baik untuk memperingatkan masyarakat tentang momen atau nilai moral sesuatu, maupun promosi. Yang membuat aksi yang dilakukan oleh Saka Wanabakti Mojokerto ini menjadi berbeda adalah karena yang dibagikan adalah sebuah keperluan mendesak yaitu ta’jil.

Usai pembagian takjil gratis, sore itu dilanjutkan dengan acara buka puasa, tarawih dan sarasehan digelar di halaman Kantor Perhutani KPH Mojokerto, yang dihadiri oleh Pamong  dan Instruktur Saka Wanabakti Mojokerto.

Eko S Wahyudi – Humas Mojokerto