KOMPAS.COM, BONDOWOSO (11/5) | Untuk menarik wisatawan baik lokal maupun mancanegara, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, mendeklarasikan sebagai “Republik Kopi” dengan mengusung tagline “Ngopi Yuk di Bondowoso”.
“Bondowoso itu surganya kopi, ada potensi besar di sini. Makanya kita garap lebih serius dengan memadukan konsep agrobisnis dan pariwisata, menjadi agrowisata,” ucap Bupati Bondowoso, Amin Said Husni, Rabu (11/5/2016).
Amin mengungkapkan, di Kabupaten Bondowoso, terdapat banyak perkebunan kopi peninggalan kolonial Belanda. “Ada Kebun Belawan, Kalisat, Jampit, Pancur. Kebun itu semua peninggalan era Belanda, dan sekarang dikelola PTPN XII,” ungkapnya.
Menurut Amin, untuk mengimbangi kebun kopi yang sudah ada, Pemkab Bondowoso membuat cluster kopi arabika di lereng Gunung Ijen.
“Cluster ini saya bikin untuk mengangkat harkat petani kopi yang selama ini menggarap kebun kopi di luar lahan PTPN XII. Saya gandeng perwakilan Bank Indonesia Jember, Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, Perhutani, perbankan, pihak eksportir dan asosiasi petani kopi, untuk mengembangkannya cluster kopi arabika tersebut,” kata Amin.
Amin menjelaskan, kopi arabika dari lereng Gunung Ijen Bondowoso memiliki rasa cukup khas, karena diproduksi dari alam pegunungan.
“Kopi kami sudah merambah ke luar negeri. Sejak beberapa tahun terakhir, kami sudah ekspor ke sejumlah negara, dan Alhamdulillah mendapat sambutan yang luar biasa dari pasar mancanegara,” ungkap Amin.
Dari keunggulan itulah kemudian, lanjut Amin, Pemkab Bondowoso berani mendeklarasikan diri sebagai ‘Republik Kopi’.
“Wisatawan yang datang ke Bondowoso bisa melihat langsung puluhan ribu hektar kebun kopi Arabika maupun Robusta, dan saya jamin tidak akan rugi,” pungkasnya.
Tanggal  : 11 Mei 2016
Sumber  : Kompas.com