JAWAPOS.COM (21/03/2022) | Adm Perhutani KPH Jombang Muklisin menuturkan, gerakan tanam pohon selain untuk menjaga ekologi juga menindaklanjuti kerja sama dengan Pemkab Jombang 2020 lalu.

”Jadi kegiatan ini menindaklanjuti nota kesepahaman (MoU) antara bupati dengan Perhutani KPH Jombang pada 11 Maret 2020 tentang pemanfaatan kawasan hutan dan rehabilitasi kawasan perlindungan,” kata Muklisin.

Menurutnya, untuk melestarikan hutan dan melindungi keanekaragaman hayati serta melindungi sumber daya air yang ada, dibutuhkan sinergitas lintas sektor. ”Jadi harus bersama-sama saling sinergi,” imbuh dia.

Terpisah, Iwan Hadi Sunaryo Asisten perhutani (Asper) Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Gedangan KPH Jombang menerangkan, usai kegiatan penanaman ini, pihaknya akan terus melakukan monitoring, khususnya berkaitan dengan perawatan pohon. ”Menanam itu mudah, yang sulit ini merawat. Karena itu, kita tekankan ke teman-teman LMDH juga ikut merawat biar ke depan bisa lestari,” kata Iwan.

Pihaknya pun akan melakukan evaluasi secara berkala dan mengambil langkah cepat manakala ditemukan ada problem di lapangan. ”Misalya perlu pemeliharaan atau pendangiran dan sebagainya, kita evaluasi setiap bulan bersma, apakah butuh perawatan khusus atau tidak,” imbuh dia.

Dia berharap dengan perawatan yang baik, ribuan pohon yang baru ditanam bisa tumbuh optimal. ”Karena masih kecil, sehingga rawan dengan tumbuhan bawah atau bagian akarnya kurang optimal. Ketika itu, akan kita bantu bagaimana teknis merawat tidak sampai memutus akar,” ujar Iwan.

Diharapkan kegiatan ini akan diikuti masing-masing lembaga juga ikut serta menanam, dalam arti tidak harus mengandalkan OPD terkait. ”Harapannya teman-teman LMDH sebagai motor penggerak masyarakat nanti yang mengajak, bukan kami lintas sektor yang mengajak mereka,” kata Iwan.

Sumber : jawapos.com

Tanggal : 21 Maret 2022