METROTVNEWS.COM, JAKARTA (26/10/2016) | Perum Perhutani, PT Perkebunan Nusantara III holding perkebunan, dan PT Rajawali Nusantara Indonesia sepakat bekerja sama budidaya tanaman tebu di kawasan hutan. Kerja sama itu mendapat dukungan pendanaan dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, serta PT Bank Rakyat Indonesia (Persero).
“Kerja sama ini meliputi penyediaan lahan kawasan hutan untuk budidaya tanaman tebu dengan pola agroforestry. Mulai dari pengelolaan bibit, angkut hasil, peningkatan produksi dan produktivitas tanaman tebu, pemberdayaan masyarakat sekitar hutan melalui kegiatan tanaman tebu, penyediaan tenaga ahli budidaya tanaman tebu, serta jaminan pembelian (offtaker) atau pengolahan hasil budidaya tanaman tebu,” kata Direktur Utama Perum Perhutani Denaldy M. Mauna di kantornya, Jakarta, Rabu (26/10/2016).
Agroforestry adalah sistem pola budidaya atau pengelolaan lahan kawasan hutan untuk mengatasi masalah kekurangan lahan pangan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di sekitarnya. Ke depan, menurut Denaldy, pola agroforestry akan digunakan untuk mengoptimalkan kombinasi tanaman hutan dan pangan, termasuk tebu serta tanaman hutan dan ternak (silvopasture) atau dengan ikan (silvofishery).
“Saat ini kita menerapkan sistem tebang tanam dengan komposisi 1:9. Artinya, dari setiap hektare yang ditebang kita tanam kembali sembilan kalinya untuk menjaga kelestarian sumber daya hutan,” jelas Denaldy.
Selama ini, lanjut Denaldy, lahan hutan juga dimanfaatkan untuk tanaman pangan, seperti padi, jagung, kedelai, porang, dan lainnya sesuai kaidah kehutanan. Hal tersebut dilakukan untuk mendukung ketahanan pangan.
“Tidak kurang dari 5.289 Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) terlibat dalam sistem Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) dengan total produksi 650 ton jagung dan tanaman pangan lainnya tahun 2016 semester pertama,” jelasnya.
Untuk kerja sama budidaya ini, Perum Perhutani mengalokasikan 62.000 hektar lahan kawasan hutan di wilayah KPH Indramayu, KPH Majalengka, KPH Semarang, sebagian wilayah Perhutani Jawa Timur dan wilayah anak perusahaan Perhutani di Lampung.
Guna menunjang kegiatan pengelolaan sumber daya hutan, Perhutani menggandeng PT LEN Industri (Persero). Pengawasan hutan akan menggunakan teknologi drone atau pesawat tanpa awak.
“Drone dapat dimanfaatkan untuk menginventarisir pokok pohon dan monitoring kondisi tegakan di lapangan dengan baik. Nantinya alat itu akan dilengkapi night vision sehingga dapat membantu menjaga pohon dari pencurian,” tutur Denaldy.
Direktur Utama LEN Zakky Gamal Yasin menuturkan, perseroan telah melakukan uji coba pemetaan hutan dengan drone di kawasan hutan Perhutani Indramayu, Jawa Barat.
(NIN)
Tanggal : 26 Oktober 2016
Sumber : metrotvnews.com