BALIKPAPAN, INHUTANI I (09/06/2021) | Unit Manajamen Jasa Wisata Hutan (UMJWH) Bukit Bangkirai bekerjasama dengan Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Ekosistem Hutan Dipterokarpa (BP2EHD) Kalimantan Timur mengolah dan memproduksi teh herbal dari daun Bangkirai dan daun Gaharu.

Hal ini diungkapkan perwakilan dari Inhutani I Sutiono yang mendampingi perwakilan dari BP2EHD Andrian Fernandes di Kawasan Wisata Alam Bukit Bangkirai, Kamis (10/6).

Teh herbal yang diberi nama Bang Tea ini terinspirasi dari minuman turun temurun yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat adat Dusun Nyapa Indah Kabupaten Berau, yang dipercaya dapat memperlancar peredaran darah, menjaga stamina, meningkatkan kesuburan, menurunkan kolesterol, asam urat dan diabetes.

“Dengan dominasi pohon Bangkirai yang melimpah menjadikan kami tidak kesulitan dalam memperoleh bahan baku sehingga kedepan tidak menutup kemungkinan untuk menciptakan inovasi baru terkait pengembangan produk tea yang sudah diproduksi saat ini” ujar Sutiono dalam sambutannya.

Berdasarkan hasil penelitan dari BP2EHD, daun Bangkirai mengandung Tripetonoid dan Alkonoid yang menjaga stamina tubuh sedangkan daun Gaharu digunakan sebagai terapi komplementer penyakit gula, darah tinggi  dan kolesterol.

“Karena tea ini terbuat dari bahan-bahan alami, selain menjaga stamina tubuh Bang Tea juga bermanfaat  mencegah tumbuhnya sel kanker dalam tubuh” ungkap Andrian Fernandes

Dia menambahkan keunggulan lain dari Bang Tea adalah diproduksi tanpa pengawet dan menggunakan pemanis alami dari daun stevia.

Pengembangan Bang Tea ini diharapkan dapat menjadi salah satu daya tarik baru bagi pengunjung di Kawasan Wisata Alam Bukit Bangkirai atau sebagai buah tangan bagi para pengunjung selain Canopy Bridge (jembatan tajuk) yang saat ini menjadi salah satu destinasi wisata utama di kota Balikpapan. Bangtea sendiri dibandrol dengan harga Rp. 50.000,-/Kemasan. (Kom-INH1/ABS)

Editor : Ywn

Copyright©2021