MOJOKERTO – Gubernur Jawa Timur, Soekarwo membagikan 4.000 bungkus paket sembako kepada rukun nelayan Brondong Lamongan. Selain sembako, pada acara tasyakuran tutup playang nelayan Brondong 2013 ini, Gubernur juga memberikan bantuan renovasi 17 rumah tidak layak huni bagi nelayan serta menyerahkan bantuan kredit dana bergulir kepada petambak, nelayan dan penjual ikan dari Lamongan. Dalam kesempatan tersebut, Gubernur memberikan bantuan penguatan modal koperasi kepada LMDH Wonosari dan LMDH Sekar Wono Perum Perhutani KPH Mojokerto masing-masing sebesar 25 Juta Rupiah, dan Bantuan sarana ibadah kepada LMDH Wana Jaya sebesar 39 Juta Rupiah.

Kegiatan yang dipusatkan di bangunan baru pusat pelelangan dan distribusi ikan (PPDI) Brondong ini, Gubernur juga berkesempatan memberikan bantuan dana kepada para koperasi wanita (Kopwan) yang telah mampu memutus mata rantai keberadaan bank tithil yang menetapkan bunga tinggi. “Bank tithil yang berkedok koperasi harus diputus.  Karena menetapkan bunganya hampir 120 persen pertahun. Pinjam uang 200 ribu, dipotong 20 ribu. Terima 180 ribu tetapi ngangsurnya 10 ribu per hari,” kata gubernur saat acara tasyakuran tutup playang nelayan Brondong 2013, Rabu (6/2).

Praktek seperti ini, menurut gubernur yang akrab disapa Pakdhe ini, marak sekitar 4 tahun silam. Karena itu dengan keberadaan pinjaman dana bergulir dari bank UMKM serta keberadaan Kopwan yang sudah tersebar di seluruh wilayah Jatim mampu membebaskan masyarakat dari bank Tithil.

Bupati Lamongan, Fadeli mengapresiasi langkah Gubernur Soekarwo. Menurutnya keberadaan masyarakat di Lamongan masih membutuhkan banyak bantuan sarana prasarana. Meski demikian, Fadeli mengakui dari waktu ke waktu ada peningkatan kualitas hidup masyarakat dan nelayan lamongan.

(EKO ESWE, Humas Mjk)